Dikenal sebagai 'Serambi Mekah', Aceh bukan hanya kaya akan budaya dan sejarah, tetapi juga surga bagi para penikmat kopi. Di antara berbagai racikan kopi yang populer, kopi sanger menonjol dengan cita rasa uniknya.
Perpaduan kopi hitam yang kuat dengan sentuhan manis dan lembut dari susu kental manis, namun dengan takaran yang pas sehingga rasa kopinya tetap mendominasi.
Namun, di balik kenikmatan rasanya, tersimpan cerita menarik mengenai asal-usul namanya yang sangat dikenal 'sanger'.
Lahirnya Kopi 'Sama-Sama Ngerti'
Melansir situs resmi Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, asal-usul kata 'Sanger' yang paling populer dan diterima luas berawal dari sebuah ungkapan di kalangan mahasiswa di Aceh. Kisah ini berlatar belakang kondisi ekonomi yang sering kali seret di kantong para mahasiswa, sementara keinginan untuk menikmati kopi susu tetap besar.
Kopi susu biasa harganya cenderung lebih mahal. Mahasiswa yang ingin menikmati kopi yang lebih ringan dari kopi hitam pekat, tetapi dengan harga yang lebih terjangkau, mencari jalan tengah.
Mereka kemudian meminta kepada pemilik warung kopi (warkop) untuk dibuatkan kopi susu dengan takaran susu dan gula yang jauh lebih sedikit dari biasanya. Tujuannya adalah untuk menekan biaya agar harganya bisa lebih murah. Permintaan ini dilontarkan dengan ungkapan yang mengandung makna pemakluman, yakni 'Sama-sama ngerti'.
Ungkapan ini mengandung harapan agar pemilik warung kopi mengerti kondisi kantong mahasiswa yang minim, sehingga bersedia membuatkan kopi susu versi hemat dengan harga yang bersahabat. Dari frasa 'sama-sama ngerti' inilah kemudian muncul akronim atau singkatan yang disederhanakan menjadi Sanger.
Kopi Sanger pun lahir sebagai simbol 'kopi pengertian', sebuah minuman yang menjadi solusi bagi penikmat kopi yang menginginkan kenikmatan kopi susu tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Baca juga: 5 Negara Peminum Kopi Terbanyak di Dunia |
Simak Video "Momen Mahfud Md Jajal Racik Kopi Saring Khas Aceh"
(afb/afb)