Menteri Ara Sebut KUR Perumahan Dorong Perekonomian, Ajak Perbankan Kolaborasi

Menteri Ara Sebut KUR Perumahan Dorong Perekonomian, Ajak Perbankan Kolaborasi

Kartika Sari - detikSumut
Rabu, 08 Okt 2025 22:32 WIB
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait saat hadiri sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) di Medan. (Foto: Kartika Sari/detikSumut).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait saat hadiri sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) di Medan. (Foto: Kartika Sari/detikSumut).
Medan -

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara membeberkan penguatan ekosistem perumahan memiliki efek besar bagi sektor perekonomian. Hal tersebut turut berdampak dari segi lapangan pekerjaan maupun menggerakkan industri. Maka dari itu, ia meminta perbankan agar dapat mendukung dari skema pembiayaan.

"Pembangunan perumahan tidak hanya menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menjadi penggerak utama roda perekonomian nasional. Dengan memperkuat ekosistem perumahan, kita sejatinya membuka lapangan kerja baru, menggerakkan industri pendukung, serta mendorong daya saing bangsa di masa depan," ungkap Maruarar saat hadiri Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) di Menara Mandiri Medan, Rabu (8/10/2025).

Tak hanya itu, ia juga menyebutkan bahwa hadirnya kredit bagi perumahan ini harus dapat terserap maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KUR Perumahan ini harus diserap dengan cepat dan masif karena ini menggerakkan pertumbuhan ekonomi, begitu juga untuk rumah subsidi karena ini sangat pro rakyat. Ini pertama kali ada KUR Perumahan dan penyerapan menjadi isu utama," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Maruarar menuturkan anggaran untuk program ini mencapai Rp 130 triliun pada tahun 2025. Ia pun optimis penyerapan dapat dilakukan secara optimal dengan melakukan kolaborasi dengan stakeholder.

"Kita bekerja keras dan bersinergi dengan perbankan, kampus dan Pemda, kemudian ada juga asosiasi. Kita lakukan dengan bermacam cara, tadi malam saya makan di restoran, itu juga kita sosialisasikan," kata Maruarar.

Selain itu, Maruarar juga menekankan agar pihak perbankan dapat turut bekerja sama dengan UMKM agar dapat bebas dari jeratan rentenir.

"Bank harus bisa memberikan lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah bagi rakyat dari rentenir," tuturnya.

Menjawab hal tersebut, Bank Mandiri juga turut berkomitmen untuk mendorong akselerasi pembangunan perumahan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

"Bank Mandiri sangat siap mendukung dari sisi pembiayaan khususnya melalui skema KPP dalam rangka membantu para pelaku usaha sektor terkait baik dari sisi supply maupun demand, seperti developer, kontraktor, pedagang bangunan bahkan hingga UMKM untuk semua sektor usaha," kata Wakil Direktur Utama Henry Panjaitan.

Regional CEO Region I / Sumatera 1 Bank Mandiri, I Gede Raka Arimbawa menilai potensi sektor properti di Sumatera cukup besar. Melalui penyaluran KPP, ia menyebut Bank Mandiri tidak hanya berfokus pada pembiayaan properti namun juga UMKM.

"Selain di sektor konstruksi, pengembang, hingga pedagang bahan bangunan, penyaluran KPP mendorong pemberdayaan UMKM dengan tujuan pembelian, pembangunan dan renovasi rumah. Hal ini diharapkan dapat memperluas kesempatan kerja, meningkatkan kualitas sumber daya manusia," pungkasnya.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads