Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan mengaku banyak kekurangan dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hanya, Luhut yakin pelaksanaannya akan jauh lebih baik dalam beberapa bulan ke depan.
Karena itu, Luhut pun tak sepakat jika program MBG dihentikan. Ia menyebut semua butuh proses.
"Nggak usah dihentikan, kita sudah lihat bagus kok. Apanya dihentikan? Ya kan memulainya ini yang jadi masalah. Kita kadang-kadang tuh pengin cepat buahnya. Seperti gigit cabai langsung pedasnya, nggak bisa gitu," ujar Luhut dikutip detikFinance.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perbaikan tata Kelola pelaksanaan MBG, kata dia, akan dilakukan. Sehingga dia meminta semua pihak untuk optimis.
"Kalau kurang di sana sini kita perbaiki. Kita jangan juga terus pesimis kalau ada yang kurang di sana sini. Kita sangat prihatin dengan kejadian keracunan kemarin. Tapi proses perbaikan semua sekarang berjalan," tutur eks Menko Polhukam itu.
Baca juga: Luhut Tak Mau Program MBG Dihentikan |
Luhut mengatakan pihaknya juga turun ke lapangan untuk mengecek langsung data-data yang diberikan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Ia mengatakan BGN terus melakukan perbaikan termasuk serapan anggaran yang sudah membaik dan penyerapan lapangan kerja sudah mencapai 380 ribu orang.
Luhut mengatakan perbaikan dalam program tersebut dilakukan bertahap. Dalam waktu tiga bulan ia yakin hasilkan jadi lebih baik.
"Ya masih ada yang kurang tentu, tapi saya kira kita jangan terus berharap dalam 6 bulan terus beres semua, ya tidak mungkin lah. Tapi kalau 3 bulan ke depan, saya yakin akan jauh lebih bagus dari sekarang ini. Dan saya suka tadi itu penyerapan lapangan kerja," terang Luhut.
Terkait insiden keracunan, Luhut sudah meminta BGN melakukan sertifikasi layak higienis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Luhut kembali menekankan agar tak pesimis dalam pelaksanaan program MBG. Menurutnya wajar ada kekurangan karena program tersebut pertama kali dijalankan di Indonesia.
"Jangan terlalu terlalu pesimis. Bangsa kita ini bangsa besar, jadi nggak usah kita juga terlalu, tidak ada kalau ada yang kurang. Saya lihat kemarin itu bukan soal niat yang kurang, memang ya kita barang baru ya pastilah ada di sana-sini," jelas Luhut.
Minta Program MBG Dihentikan
Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia (JPPI) meminta agar program MBG dihentikan. Hal ini menindaklanjuti sejumlah temuan kasus keracunan terhadap siswa setelah mengonsumsi MBG.
Koordinator Program dan Advokasi JPPI, Ari Hadianto, menyampaikan hal itu di rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR RI, Senin (22/9/2025). Ari menyebutkan temuan dugaan keracunan lantaran ada kesalahan sistem di BGN.
"Tolong wakilkan kami untuk sampaikan ini kepada ke Pak Prabowo. Pertama, hentikan program MBG sekarang juga. Ini bukan kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di BGN karena kejadiannya menyebar di berbagai daerah," kata Ari.
Simak Video "Video: Ombudsman Sarankan Pemerintah untuk Menata Regulasi MBG "
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)