.webp)
Gubernur Abdul Wahid mengapresiasi perusahaan besar di Riau yang mulai taat soal imbauan wajib pakai pelat Riau atau BM. Gubernur mengungkap imbauan itu demi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) demi pembangunan Riau.
Gubernur mengungkap sebelum ada razia pihaknya telah melayangkan imbauan ke sejumlah perusahaan. Imbauan itu karena Wahid menerima laporan banyak truk-truk over dimension over loading (ODOL) yang beroperasi di Riau dari luar provinsi.
"Mereka juga sudah saya panggil sejak juni, sudah sosialisasikan. Kita sidak pelat juga banyak kemarin ya," kata Abdul Wahid saat berbincang dengan detikSumut, Selasa (30/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahid kini bersyukur karena perusahaan di Riau mulai taat. Tercatat ada perusahaan yang dari awal hanya 30-40 persen pakai pelat luar daerah kini sudah mulai beralih ke pelat BM.
"Progres sebenarnya sudah terlihat dari awal kita sosialisasikan, dari awal hanya 30-40 persen pelat BM sekarang sudah sampai 60-70 persen. Artinya sudah ditindakpanjuti dan ini kita apresiasi," katanya.
Wahid mencontohkan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) karena kendaraan operasional di perusahaan BUMN itu telah memcapai di atas 80 persen. Ini harus menjadi contoh bagi perusahaan lain dan akan diberikan apresiasi.
"Sekarang kita lihat PHR, itu progresnya sudah 80 persen lebih. Jadi setiap kali tender sudah mencantumkan mobil harus pelat BM, ya ini nanti kita berikan reward dan yang tidak juga tentu ada punishment," kata orang nomer 1 di Riau tersebut.
Untuk memastikan kebijakan itu, Wahid bakal melakukan razia ke perusahaan pada November-Desember mendatang. Sebelum razia digelar, ia minta perusahaan mentaati dengan telah diberikan kemudahan bayar pajak.
"Kita nanti akan razia, tapi sebelum itu kan sudah kita sosialisasikan. Kalau memang ada kendala mutasi, ada kendala bayar di Riau kita akan bantu. Kan kita ada mobil layanan keliling samsat, jadi apa kendala disampaikan dan kalau diminta petugas ke sana kita bantu kirim petugas," kata Wahid.
(ras/afb)
