Sebanyak 22 orang dilaporkan tewas imbas demo berujung rusuh di Madagaskar. Para korban tewas akibat kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan.
"Setidaknya 22 orang tewas dalam protes di Madagaskar yang ditanggapi dengan 'kekerasan' oleh pasukan keamanan," ungkap kantor kepala hak asasi manusia PBB dilansir detikNews dari AFP, Selasa (30/9/2025).
"Lebih dari 100 orang juga terluka dalam demonstrasi tersebut," lanjut kantor hak asasi manusia PBB yang dipimpin oleh Komisaris Tinggi Volker Turk dalam sebuah pernyataan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku sedih atas tindakan pasukan keamanan saat aksi demonstrasi tersebut. Para pengunjuk rasa ada yang terluka hingga tewas dalam bentrokan tersebut.
"Saya terkejut dan sedih atas pembunuhan dan cedera dalam protes atas pemadaman air dan listrik di Madagaskar," kata Turk.
"Beberapa korban adalah pengunjuk rasa atau penonton yang dibunuh oleh polisi atau pasukan keamanan," sambung dia.
Aksi protes terhadap pemadaman listrik yang sering terjadi dan akses air yang buruk berlangsung selama berhari-hari. Hingga kemudian meletus menjadi bentrokan dengan pihak berwenang.
Baca selengkapnya di sini
(mjy/mjy)