Gunung Marapi meletus dua kali hingga pukul 10.00 WIB pagi ini. Letusan disertai lontaran abu vulkanik hingga 400 meter dari atas puncak.
Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi yang berbasis di Bukittinggi melaporkan, erupsi terjadi masing-maisng di pukul 02.31 WIB dan pukul 09.39 WIB.
Pada erupsi pertama, pos tidak bisa mendeteksi ketinggian kolom abu yang dilontarkan gunung, sementara pada erupsi kedua, terpantau dengan ketinggian 400 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Erupsi pukul 02.31 WIB terjadi sekitar 32 detik, namun ketinggian kolom abu tidak bisa teramati. Sementara pada erupsi pukul 09.39 WIB, tinggi kolom abu teramati 400 meter di atas puncak," kata Kepala PGA Marapi, Ahmad Rifandi dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut.
Ia menjelaskan, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 6.4 milimeter dan durasi 31 detik," tambah Rifandi.
Warga diminta selalu waspada dengan meningkatnya aktivitas gunung, terutama bagi yang tinggal di sekitar kaki gunung dan di bantaran sungai yang berhulu pada Marapi.
PGA Marapi juga minta masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi tidak mendekati dan beraktivitas pada radius 3 kilometer dari kawah.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker guna menghindari gangguan saluran pernafasan," katanya lagi.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II atau waspada.
(nkm/nkm)