Kementerian Agama (Kemenag) terus berinovasi dalam program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) untuk calon pengantin. Salah satu inovasi terbaru yang kini menjadi viral dan menarik perhatian adalah "Tepuk Sakinah".
Apa itu Tepuk Sakinah? Sebuah cara kreatif, seru, dan mudah dihafal yang bertujuan membantu calon pengantin mengingat lima pilar utama dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, Bimbingan Perkawinan (Bimwin) diciptakan untuk membekali calon pengantin (catin) secara lahir dan batin agar siap membangun rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui Tepuk Sakinah, pilar keluarga sakinah lebih mudah diingat dan suasana pembekalan menjadi lebih hidup," ujar Rokhmad dikutip dari laman Kemenag RI, Jumat (26/9/2025).
Memperkenalkan Tepuk Sakinah
Tepuk Sakinah adalah sebuah yel-yel atau permainan tepuk tangan yang disisipkan dalam materi Bimwin Kemenag. Konsepnya sederhana, mirip seperti "tepuk semangat" atau "tepuk pramuka" yang sudah akrab di telinga masyarakat, namun dipadukan dengan syair tentang nilai-nilai pernikahan.
Dengan menghadirkan Tepuk Sakinah, Kemenag ingin menciptakan suasana belajar yang interaktif, menyenangkan, dan tidak kaku, sehingga calon pengantin bisa belajar sambil terlibat aktif dan pesan inti dari bimbingan dapat tersampaikan dengan mudah.
Lirik dan Makna Mendalam Tepuk Sakinah
Meskipun terlihat sederhana, lirik Tepuk Sakinah menyimpan rangkuman dari lima pilar utama yang sangat penting dalam sebuah rumah tangga. Liriknya menggunakan nada yang akrab, mirip dengan lagu anak-anak "Suka Hati", sehingga sangat mudah dihafal.
Berikut adalah lirik yang dipadukan dengan gerakan tepuk tangan:
Berpasangan... Berpasangan... Berpasangan (tepuk 3x)
Janji Kokoh... Janji Kokoh... Janji Kokoh (tepuk 3x)
Saling Cinta
Saling Hormat
Saling Jaga
Saling Ridho
Musyawarah untuk Sakinah
Makna Lirik Tepuk Sakinah
Setiap kata dalam Tepuk Sakinah adalah kunci untuk membangun keluarga yang harmonis:
1. Berpasangan (Zawaj)
Mengingatkan bahwa pernikahan adalah penyatuan dua insan yang ditakdirkan untuk saling melengkapi dan menjadi penolong.
2. Janji Kokoh (Mitsaqan Ghalidzan)
Menegaskan bahwa ikatan pernikahan adalah janji suci yang kuat (disebut juga mitsaqan ghalidzan) dan mengandung tanggung jawab besar yang harus dijaga kesuciannya.
3. Saling Cinta, Saling Hormat, Saling Jaga, dan Saling Ridho (Mu'asyarah bil Ma'ruf & Taradhin)
Ini adalah pilar interaksi yang baik (mu'asyarah bil ma'ruf) dan kerelaan hati (taradhin). Pasangan diajarkan untuk saling mencintai, menghargai, melindungi, dan yang terpenting, menerima kekurangan pasangan dengan hati yang lapang.
4. Musyawarah untuk Sakinah
Mengajarkan pentingnya dialog dan diskusi dalam mengambil keputusan. Nilai ini krusial agar konflik dapat dihadapi secara adil dan pasangan selalu saling mendukung.
(nkm/nkm)