Sudah Rusak Puluhan Tahun, Perbaikan Jalan Labura-Toba Dikerjakan Tahun Ini

Sudah Rusak Puluhan Tahun, Perbaikan Jalan Labura-Toba Dikerjakan Tahun Ini

Ahmad Arfah Fansuri Lubis - detikSumut
Jumat, 26 Sep 2025 11:01 WIB
Gubsu Bobby Nasution meninjau jalan rusak di Labura-Toba
Foto: Gubsu Bobby Nasution meninjau jalan rusak di Labura-Toba (Dok. Diskominfo Sumut)
Labuhanbatu Utara -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution menyebut jalan rusak yang menghubungkan Labuhanbatu Utara-Toba, akan diperbaiki tahun ini. Jalan ini sudah rusak puluhan tahun.

Ruas jalan yang akan dikerjakan tahun ini adalah ruas jalan di Labura sepanjang 3,1 Km. Sedangkan untuk jalan rusak di ruas Silimbat-Parsoburan, Toba, akan dikerjakan di awal tahun 2026.

"Tahun ini yang kita kerjakan itu yang di Laburanya sekitar 3,1 Km, yang di bagian Toba kita kerjakan awal tahun (2026), tidak bisa kita kerjakan keseluruhannya (tahun ini) karena Parsoburan-Silimbat kerusakannya lebih berat, jadi waktu pengerjaan yang tinggal 3 bulan lagi tidak cukup," kata Bobby Nasution dalam keterangannya, Jumat (26/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobby mengatakan jalan rusak ini merupakan jalan strategis terutama untuk distribusi pertanian. Selama ini, ruas jalan Labura-Toba ini membuat hasil pertanian di Kecamatan Habinsaran, Borbor dan Nassau, lebih rendah harganya dibanding daerah lain.

ADVERTISEMENT

Bukan itu saja, ruas jalan yang rusak juga meningkatkan harga pupuk, bahan kebutuhan sehari-hari, dan peralatan pertanian. Harapannya, setelah jalan ini diperbaiki harga hasil pertanian akan lebih baik, pupuk dan bahan pangan lebih murah.

"Manfaatnya mudah-mudahan hasil pertanian, perkebunan di Toba, ini akan semakin lebih baik lagi harganya, logistik lebih murah, karena kalau jalan harus mutar (dari Porsea) harga beli hasil pertanian jadi rendah, kalau itu nyambung kenaikannya bisa sampai Rp 700," kata Bobby.

Salah satu warga Kecamatan Habinsaran, Sunggul Pasaribu mengatan, jalan ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat. Rusaknya jalan ini membuat mobilitas warga menjadi terhambat.

"Sudah berpuluh-puluh tahun jalan ini rusak parah, kami sulit jual hasil pertanian, barang-barang jadi mahal, susah kalo harus ke rumah sakit, mudah-mudahan pengerjaannya cepat selesai," kata Sunggul.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads