- Apa Itu Tren Foto Polaroid AI? Kumpulan Prompt Jitu untuk Foto AI Bareng Idola di Berbagai Suasana Nongkrong Santai di Kafe Belajar Bareng di Perpustakaan Nonton Berdua di Bioskop Pose Klasik Polaroid
- Cara Membuat Foto Polaroid AI dengan Gemini (Langkah demi Langkah) Bukan Sekadar Tren: Memahami Sisi Etis Penggunaan Foto AI 1. Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual 2. Kreativitas dan Orisinalitas 3. Privasi dan Persetujuan Berkreasi dengan Bijak
Media sosial kembali diramaikan dengan tren kreatif baru yaitu, foto polaroid AI bareng idola. Setelah sebelumnya viral gambar miniatur dan action figure yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI), kini warganet berbondong-bondong mengedit foto diri mereka seolah-olah berada dalam satu bingkai polaroid dengan artis atau tokoh idola.
Kabar baiknya, detikers tidak perlu jago desain grafis untuk mengikuti tren ini. Cukup bermodalkan koneksi internet, foto diri kamu dan sang idola, serta prompt yang tepat, kamu sudah bisa menciptakan foto kenangan digital yang tampak nyata.
Berikut detikSumut rangkumkan secara lengkap, mulai dari kumpulan prompt jitu untuk berbagai suasana hingga langkah-langkah praktis menggunakan AI seperti Gemini. Tak hanya itu, kita juga akan membahas sisi etika penggunaan AI dalam pembuatan gambar yang penting untuk diketahui. Yuk, simak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Tren Foto Polaroid AI?
Secara sederhana, tren ini adalah pemanfaatan teknologi AI untuk menggabungkan dua foto ke dalam satu gambar baru dengan gaya estetika kamera polaroid. Kunci utamanya terletak pada prompt, yaitu instruksi atau perintah teks yang kamu berikan kepada AI untuk menghasilkan gambar sesuai keinginan.
Seperti yang dijelaskan oleh Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI), beda prompt yang kamu masukkan, maka akan beda pula hasil yang akan kamu dapatkan. Semakin detail dan spesifik perintah, semakin memuaskan pula hasilnya.
Kumpulan Prompt Jitu untuk Foto AI Bareng Idola di Berbagai Suasana
Siap berkreasi? Berikut adalah 10+ contoh prompt yang bisa kamu coba untuk masing-masing suasana, baik di kafe, perpustakaan, bioskop, maupun untuk pose polaroid klasik. Ingat, frasa kunci seperti "jangan ubah wajah" sangat penting agar AI tetap mempertahankan wajah asli kamu dan idola.
Nongkrong Santai di Kafe
- Prompt 1: "Buatlah gambar candid seolah diambil dengan kamera polaroid. Saya dan [Nama Idola] sedang duduk berhadapan di sebuah kafe minimalis dengan jendela besar. Kami berdua tertawa lepas sambil melihat ke arah satu sama lain. Di atas meja kayu ada dua cangkir kopi dengan latte art. Gunakan pencahayaan sore hari yang hangat. Beri sedikit efek blur pada latar belakang. Jangan ubah wajah kami."
- Prompt 2: "Gaya foto polaroid. Saya dan [Nama Idola] duduk bersebelahan di sofa empuk sebuah coffee shop. Dia sedang menunjuk sesuatu di layar laptop dan saya melihatnya dengan ekspresi tertarik. Pencahayaan dari lampu gantung yang temaram. Foto terlihat nyata dengan sedikit grain khas polaroid. Wajah kami jangan diubah sama sekali."
- Prompt 3: "Buat foto bergaya polaroid dari sudut pandang orang ketiga. Saya dan [Nama Idola] sedang bersulang cangkir kopi. Fokus pada tangan dan cangkir kami, dengan wajah kami yang tersenyum di latar belakang yang sedikit blur. Suasana kafe terlihat ramai namun hangat. Jangan ubah wajah kami."
Belajar Bareng di Perpustakaan
- Prompt 1: "Buat foto dengan latar di perpustakaan, diambil dari sudut pandang di antara rak buku. Saya dan [Nama Idola] sedang duduk berdua di meja kayu sambil fokus menatap satu layar laptop. Di meja ada dua gelas kopi dan beberapa buku catatan. Ciptakan pencahayaan yang stabil dan lembut. Foto harus terlihat nyata dengan sedikit blur. Ingat, wajah kami jangan diubah sedikit pun."
- Prompt 2: "Gaya foto polaroid. Saya dan [Nama Idola] duduk di lantai perpustakaan, bersandar pada rak buku yang penuh. Dia sedang membacakan sesuatu dari sebuah buku tebal, dan saya mendengarkan sambil tersenyum. Cahaya masuk dari jendela besar di samping kami. Tampilan foto klasik dengan tone warna hangat. Jangan ubah wajah kami."
- Prompt 3: "Ciptakan gambar polaroid di mana saya dan [Nama Idola] sedang berbisik dan tertawa kecil di sudut sepi perpustakaan, seolah-olah berbagi rahasia. Tumpukan buku ada di sekitar kami. Gunakan efek lampu kilat yang lembut dari ruangan yang agak gelap. Wajah kami jangan diubah."
Nonton Berdua di Bioskop
- Prompt 1: "Buat gambar seolah dijepret kamera polaroid di dalam bioskop yang gelap. Saya dan [Nama Idola] duduk bersebelahan, wajah kami diterangi oleh cahaya dari layar film. Kami berdua tersenyum sambil melihat ke arah layar. Satu bucket popcorn besar ada di pangkuan kami. Jangan ubah wajah kami, fokus pada efek cahaya di wajah."
- Prompt 2: "Gaya foto polaroid candid. [Nama Idola] sedang tertawa terbahak-bahak melihat film, dan saya melihat ke arahnya sambil tersenyum. Latar belakang adalah kursi-kursi bioskop lainnya yang kosong. Pencahayaan utama hanya dari layar. Beri efek flash yang tersebar tipis. Jangan ubah wajah kami."
- Prompt 3: "Ciptakan siluet foto polaroid saya dan [Nama Idola] dari kursi belakang bioskop. Fokus pada bentuk kepala kami yang saling berdekatan dengan cahaya terang dari layar di depan. Detail wajah tidak perlu jelas. Suasana romantis dan tenang. Jangan ubah wajah kami."
Pose Klasik Polaroid
- Prompt 1: "Buatlah gambar yang diambil dengan kamera Polaroid. Latar belakang adalah tirai putih polos. Saya dan [Nama Idola] berpose saling membelakangi sambil tertawa. Gunakan efek lampu kilat dari ruangan gelap yang tersebar merata. Foto harus memiliki sedikit efek blur khas polaroid. Sangat penting, jangan ubah wajah kami."
- Prompt 2: "Gaya foto polaroid yang ceria. Saya dan [Nama Idola] berdiri bersebelahan, tangan kami membentuk simbol hati bersama. Kami berdua tersenyum lebar ke arah kamera. Latar belakang diganti menjadi dinding bata putih. Gunakan pencahayaan yang terang dan jelas. Jangan ubah wajah kami."
- Prompt 3: "Ciptakan foto polaroid di mana [Nama Idola] menggendong saya di punggungnya (piggyback). Kami berdua tertawa lepas. Latar belakang adalah taman dengan rumput hijau yang blur. Foto terlihat seperti jepretan spontan dengan sedikit guncangan. Jangan ubah wajah kami sama sekali."
Cara Membuat Foto Polaroid AI dengan Gemini (Langkah demi Langkah)
Salah satu AI yang mudah digunakan dan gratis adalah Gemini dari Google. Ikuti langkah-langkah berikut:
- Siapkan Dua Foto: Siapkan foto diri kamu dan foto idola yang ingin digabungkan.
- Buka Gemini: Buka browser dan kunjungi situs resmi Gemini di https://gemini.google.com/
- Unggah Foto: Klik ikon gambar atau penjepit kertas untuk mengunggah kedua foto yang telah kamu siapkan.
- Masukkan Prompt: Salin dan tempel (atau ketik) prompt yang kamu inginkan di kolom teks.
- Proses: Tekan tombol "Kirim" atau Enter, lalu tunggu beberapa saat hingga Gemini selesai memproses gambar kamu.
- Unduh Hasilnya: Jika sudah puas, klik tombol unduh untuk menyimpan foto ke perangkat kamu.
Bukan Sekadar Tren: Memahami Sisi Etis Penggunaan Foto AI
Di balik keseruan mengedit foto bersama idola, penting bagi kita untuk memahami etika penggunaan gambar yang dihasilkan oleh AI. Dilansir dari Lummi.ai, ada beberapa kekhawatiran etis yang perlu kita pertimbangkan.
1. Hak Cipta dan Kekayaan Intelektual
Isu utama adalah kepemilikan. Jika kamu membuat gambar dengan AI, siapa pemiliknya? Kamu atau perusahaan pengembang AI tersebut? Pertanyaan ini menjadi rumit ketika AI dilatih menggunakan miliaran gambar dari internet, termasuk karya seni dan foto yang dilindungi hak cipta.
Pertanyaan untuk direnungkan, siapa pemilik konten yang dihasilkan AI? Bagaimana cara kita menghormati hak seniman asli yang karyanya mungkin digunakan untuk melatih AI?
Hukum kekayaan intelektual masih beradaptasi dengan teknologi ini, sehingga masih banyak area abu-abu. Menggunakan karya orang lain tanpa izin, bahkan melalui AI, dapat berisiko melanggar hak cipta.
2. Kreativitas dan Orisinalitas
Seni seringkali dianggap sebagai ekspresi jiwa manusia. Ketika AI menghasilkan gambar, sebagian orang berpendapat bahwa gambar tersebut kehilangan "sentuhan manusiawi" yang membuat seni menjadi istimewa. AI dapat dengan mudah meniru gaya seniman lain, yang menimbulkan pertanyaan tentang orisinalitas.
Meskipun ada yang berargumen bahwa AI hanyalah alat baru bagi seniman (seperti kuas dan cat), ada pula yang merasa seni sejati membutuhkan koneksi personal yang tidak dapat direplikasi oleh mesin.
3. Privasi dan Persetujuan
Ini adalah poin paling relevan dengan tren foto bareng idola. AI dilatih menggunakan data dari orang sungguhan. Saat kamu menggunakan wajah idola atau bahkan temanmu untuk diedit, pertanyaan mendasar muncul, apakah mereka menyetujui wajahnya digunakan seperti itu?
Menggunakan kemiripan seseorang tanpa izin, terutama untuk tujuan publik, dapat menjadi pelanggaran privasi yang serius. Tidak semua orang, termasuk figur publik, memperbolehkan penggunaan fotonya secara serampangan.
Berkreasi dengan Bijak
Tren foto polaroid AI dengan idola adalah cara yang menyenangkan dan kreatif untuk mengekspresikan kekaguman kamu. Dengan prompt yang tepat, kamu bisa menghasilkan gambar yang luar biasa realistis.
Namun, selalu ingat untuk berkreasi dengan bijak. Pahami bahwa di balik kemudahan teknologi, ada tanggung jawab etis yang menyertainya. Hormati privasi dan hak cipta orang lain, dan gunakan AI sebagai alat untuk menyalurkan kreativitas kamu secara positif.
Selamat mencoba, dan jangan lupa untuk selalu bijak dalam berkreasi dengan AI!
(nkm/nkm)