Tegas! Presiden Iran Minta Negara Muslim Akhiri Hubungan dengan Israel

Internasional

Tegas! Presiden Iran Minta Negara Muslim Akhiri Hubungan dengan Israel

Rita Uli Hutapea - detikSumut
Senin, 15 Sep 2025 20:01 WIB
Iranian President Masoud Pezeshkian speaks during a plenary session in the outreach/BRICS Plus format at the BRICS summit in Kazan, Russia October 24, 2024. (File photo: Reuters)
Presiden Iran Masoud Pezeshkian (Foto: dok. Reuters)
Jakarta -

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mendesak negara-negara Muslim untuk mengakhiri hubungan dengan Israel. Masoud menyampaikan hal ini sebelum bertolak ke Doha, ibu kota Qatar untuk menghadiri KTT negara-negara Teluk menyusul serangan Israel ke Qatar pekan lalu.

"Ada kemungkinan negara-negara Islam memutuskan hubungan mereka dengan rezim palsu ini dan mempertahankan persatuan dan kohesi sebisa mungkin," kata Masoud, dilansir detikNews dari kantor berita AFP, Senin (15/9/2025).

Masoud juga berharap KTT di Qatar itu akan "mencapai kesimpulan" mengenai langkah-langkah terhadap Israel. KTT ini dilaksanakan pada hari Senin (15/9) sebagai tanggapan atas serangan Israel minggu lalu yang menargetkan para pemimpin Hamas di Qatar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan di Qatar itu memicu gelombang kritik termasuk kecaman yang disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pertemuan darurat di Qatar ini akan menjadi unjuk rasa persatuan di antara negara-negara Teluk.

Pertemuan ini juga berupaya untuk memberikan lebih banyak tekanan kepada Israel, yang sudah menghadapi seruan yang semakin meningkat untuk mengakhiri perang dan krisis kemanusiaan di Gaza.

ADVERTISEMENT

Sejumlah negara yang akan membahas rancangan resolusi yang dihasilkan dari pertemuan tingkat menteri persiapan pada hari Minggu lalu menjelang KTT ini. Rancangan itu menjelaskan serangan Israel di Doha minggu lalu dan tindakan-tindakannya lainnya mengancam upaya normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab.

"Serangan Israel terhadap Qatar dan berlanjutnya tindakan permusuhan Israel termasuk genosida, pembersihan etnis, kelaparan, pengepungan, dan aktivitas kolonisasi serta kebijakan ekspansi mengancam prospek perdamaian dan koeksistensi di kawasan tersebut serta mengancam segala sesuatu yang telah dicapai dalam upaya normalisasi hubungan dengan Israel, termasuk perjanjian yang ada saat ini dan yang akan datang," demikian bunyi rancangan resolusi tersebut.

Pada pertemuan tingkat menteri pada hari Minggu lalu, Perdana Menteri Qatar menyampaikan desakan agar masyarakat internasional untuk menolak "standar ganda" dan meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya.

"Waktunya telah tiba bagi masyarakat internasional untuk berhenti menggunakan standar ganda dan menghukum Israel atas semua kejahatan yang telah dilakukannya," ujar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam pertemuan tersebut. Dia menambahkan bahwa "perang pemusnahan" oleh Israel di Gaza tidak akan berhasil.

"Yang mendorong Israel untuk melanjutkan... adalah kebisuan, ketidakmampuan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawabannya."

Di antara para pemimpin yang diperkirakan hadir pada pertemuan puncak hari Senin adalah Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads