Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), memberikan tanggapan terkait pergantian posisi Menteri Keuangan dari Sri Mulyani kepada Purbaya Yudhi Sadewa. Ia menegaskan kembali bahwa keputusan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
"Reshuffle kabinet, reshuffle menteri itu ada adalah hak prerogatif presiden. Kewenangan penuh dari Presiden Prabowo Subianto," ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Jokowi juga mengungkap sosok Purbaya menurutnya. Ia mengaku mengenal baik mantan Ketua Dewan Komisioner LPS tersebut. Menurutnya, kinerja Purbaya cukup baik meski memiliki pandangan ekonomi yang berbeda dengan Sri Mulyani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagus, bagus (Pak Purbaya). Saya kenal baik dengan Pak Purbaya ya. Sangat bagus dan mazhabnya memang berbeda dengan Bu Sri Mulyani," ucap Jokowi.
Ia menjelaskan bahwa perbedaan mazhab yang dimaksud yakni terkait ekonomi. Meski begitu, Jokowi optimistis Purbaya mampu mengembalikan stabilitas pasar.
"Mazhab ekonominya beda dengan Bu Sri Mulyani. Jadi, kalau kita melihat dari respons pasar, respons masyarakat, saya kira kita lihat indeks harga saham gabungan juga kembali. Kembali rebound, kembali naik, kemudian dolar terhadap rupiah juga lemah, rupiah menguasai artinya pasar bisa menerima itu," jelasnya.
"Ya tentu saja kalau pasar menerima artinya investor aliran uang akan kembali masuk ke Negara kita," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (8/9), sebagai bagian dari reshuffle Kabinet Merah Putih.
Artikel ini telah terbit di detikJateng dengan judul: Jokowi soal Purbaya Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu: Bagus, Beda Mazhab |
(nkm/nkm)