Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meririlis dampak kerusakan yang terjadi akibat sejumlah wilayah di Provinsi Bali direndam banjir. Banjir ini merupakan terbesar yang pernah terjadi di Bali.
Kepala BNPB Suharyanto mulanya menjelaskan ada empat wilayah yang terdampak paling parah banjir Bali, yakni Denpasar, Jembrana, Badung, dan Gianyar. Dia berharap kerusakan di wilayah tersebut segera diperbaiki.
"Jadi ada beebread jalan-jembatan yang rusak. Rumah hanya beberapa unit, kios ruko ada 474 Pasar Badung," ujar Suharyanto dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025) dikutip detikNews.
Banjir yang melanda Bali, kata dia, terjadi karena faktor cuaca. Dia mengatakan penyebab banjir adalah tingginya curah hujan imbas fenomena Gelombang Rossby dan Kelvin.
"Ini menjadi catatan penting bagi kita bahwa perubahan iklim ini tak bisa diduga, padahal BMKG sudah tiap hari memberi informasi," tuturnya.
"Bali ini 5-10 tahun baru kali ini banjir besar yang seharusnya bulan ini juga memasuki bulan kemarau. Ini ada fenomena alam adanya gelombang badai Rossby dan Kevin yang melanda sehingga curah hujan 385 mm. Kalau BMKG bilang curah hujan setiap hari selama sebulan jadi satu, sehingga Bali cukup masif," lanjut dia.
Meski demikian, Suharyanto melanjutkan, berdasarkan prediksi BMKG, fenomena badai itu sudah lewat. Dia meminta masyarakat waspada terhadap perubahan iklim.
"Cuaca juga sudah terang, tapi kejadian ini kita harus lebih waspada. Ini bahwa perubahan iklim bencana tidak bisa menunggu, datang setiap saat," katanya.
Baca juga: Media Asing Soroti Banjir yang Melanda Bali |
Simak Video "Video Jumlah Korban Meninggal Banjir di Bali 16 Orang, 1 Orang Hilang"
(astj/astj)