4 Amalan Utama di Bulan Maulid Nabi untuk Meraih Keberkahan

4 Amalan Utama di Bulan Maulid Nabi untuk Meraih Keberkahan

Aisyah Lutfi - detikSumut
Rabu, 03 Sep 2025 10:10 WIB
Cerdas Cermat Maulid Nabi
Foto: Getty Images/ngupakarti
Medan -

Memasuki bulan Rabiul Awal, umat Islam di seluruh dunia, termasuk kaum Nahdliyin di Indonesia, menyambutnya dengan penuh suka cita. Bulan ini menjadi istimewa karena di dalamnya terdapat hari kelahiran (Maulid) Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal, yang tahun ini jatuh pada Jumat, 5 September 2025 (1447 H).

Peringatan Maulid Nabi adalah momentum untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kepada Rasulullah SAW, sosok berbudi pekerti luhur yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Menurut para ulama, seperti Imam Jalaluddin As-Suyuthi, rasa syukur terbaik diwujudkan melalui berbagai bentuk ibadah dan kebaikan.

Lantas, amalan-amalan apa saja yang sangat dianjurkan untuk diperbanyak selama bulan Maulid? Berikut adalah empat amalan utama yang bisa kita lakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Memperbanyak Puasa Sunnah, Terutama Hari Senin

Melansir laman Kementerian Agama RI, salah satu cara terbaik untuk mensyukuri nikmat kelahiran Nabi adalah dengan berpuasa. Amalan ini bahkan dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW sendiri. Ketika ditanya mengapa beliau berpuasa pada hari Senin, beliau menjawab:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu." (HR. Muslim)

Berdasarkan hadits ini, berpuasa di bulan Rabiul Awal, khususnya pada hari Senin, menjadi cara yang sangat dianjurkan untuk meneladani Rasulullah dan bersyukur atas kelahirannya.

2. Memperbanyak Shalawat dan Puji-pujian

Syekh Abdul Hamid Qudus menganjurkan agar umat Islam memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal. Shalawat adalah bentuk penghormatan, cinta, dan doa kita untuk Rasulullah.

Selain shalawat, amalan ini juga selaras dengan tradisi di Indonesia, yaitu pembacaan kitab rawi atau buku sejarah Nabi (seperti Barzanji, Simtud Duror, atau Diba') yang berisi puji-pujian atas keluhuran akhlak dan perjuangan Rasulullah (madaih nabawiyyah).

3. Menghadiri dan Mengadakan Majelis Maulid

Mengisi bulan kelahiran Nabi dengan majelis ilmu dan dzikir adalah amalan yang sangat mulia. Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa membaca kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW memiliki keutamaan yang besar, salah satunya adalah didoakan oleh para malaikat.

مَا مِنْ بَيْتٍ أَوْ مَسْجِدٍ... قُرِئَ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ... إِلَّا حَفَّتِ الْمَلاَئِكَةُ ذَلِكَ الْبَيْتَ...

Artinya: "Tidak ada rumah, masjid, atau tempat lain yang di dalamnya dibacakan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW kecuali malaikat akan mengelilingi tempat tersebut..."

Di Indonesia, majelis ini umumnya diisi dengan:

  • Pembacaan ayat suci Al-Qur'an.
  • Dzikir dan shalawat bersama.
  • Pembacaan kitab rawi.
  • Tausiyah atau ceramah agama yang memotivasi untuk beramal saleh dan meneladani Nabi.

Penting untuk memastikan bahwa konten ceramah dalam majelis Maulid berisi pesan-pesan yang menyejukkan, bukan provokatif, hoaks, atau ujaran kebencian.

4. Bersedekah dan Berbagi Makanan

Salah satu ajaran utama Islam adalah kepedulian terhadap sesama. Meneladani sifat welas asih dan kedermawanan Nabi Muhammad SAW dapat diwujudkan dengan memperbanyak sedekah dan berbagi makanan di bulan Maulid.

Amalan ini sejalan dengan tradisi "berkat" di berbagai daerah di Indonesia, di mana masyarakat saling berbagi makanan sebagai wujud suka cita dan rasa syukur. Imam As-Suyuthi juga menegaskan bahwa berbagi makanan (ith'amut tha'am) adalah salah satu bentuk syukur yang paling utama.

Maulid sebagai Wujud Syukur

Pada intinya, semua amalan di atas bermuara pada satu konsep utama, yaitu syukur. Imam As-Suyuthi menyatakan:

وَالشُّكْرُ لِلهِ تَعَالَى يَحْصُلُ بِأَنْوَاعِ الْعِبَادَاتِ كَالسُّجُوْدِ وَالصِّيَامِ وَالصَّدَقَةِ وَالتِّلَاوَةِ وَأَيُّ نِعْمَةٍ أَعْظَمُ مِنَ النِّعْمَةِ بِبُرُوْزِ هَذَا النَّبِيِّ ﷺ

Artinya: "Syukur kepada Allah SWT terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur'an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad SAW, nabi kasih sayang."

Dengan demikian, memperingati Maulid dengan mengisi bulan Rabiul Awal melalui amalan-amalan yang mendekatkan diri kepada Allah adalah cara terbaik untuk




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads