Kapan Rebo Wekasan 2025? Ini Jadwal, Tata Cara Salat, dan Doa Lengkapnya

Kapan Rebo Wekasan 2025? Ini Jadwal, Tata Cara Salat, dan Doa Lengkapnya

Aisyah Luthfi - detikSumut
Selasa, 19 Agu 2025 19:20 WIB
rabo bungkasan di probolinggo
Ilustrasi (Foto: M Rofiq)
Medan -

Jelang minggu terakhir bulan Safar 1447 H, perhatian sebagian umat Islam tertuju pada satu hari penting yang dikenal sebagai Rabu Wekasan. Hari ini, yang jatuh pada Rabu terakhir di bulan Safar, memiliki sejarah dan tradisi tersendiri di kalangan masyarakat.

Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan 2025 oleh sebagian orang diyakini sebagai hari turunnya bala bencana. Keyakinan ini melahirkan berbagai tradisi tolak bala yang masih dijalankan hingga kini. Lantas, kapan tepatnya Rabu Wekasan 2025 dan apa saja amalan yang dianjurkan?

Rabu Wekasan 2025 Jatuh pada 20 Agustus

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, hari terakhir bulan Safar 1447 H atau Rabu Wekasan 2025 jatuh pada 20 Agustus 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Safar sendiri akan berakhir pada hari Minggu, 24 Agustus 2025, yang kemudian akan digantikan dengan masuknya bulan Rabiul Awal atau bulan Mulud.

Sejarah dan Kepercayaan Rabu Wekasan

Melansir detikHikmah, keyakinan mengenai Rabu Wekasan sebagai hari turunnya bencana berakar pada keterangan dari sebagian ulama tasawuf. Dalam kitab Kanzun Najah Was-Surur Fi Fadhail Al-Azminah wash-Shufur, sebuah kitab acuan yang populer, terdapat keterangan dari seorang sufi bahwa Allah SWT menurunkan 320.000 bala bencana pada hari Rabu Wekasan.

ADVERTISEMENT

Karena keyakinan inilah, para ulama yang meyakininya menganjurkan umat Islam untuk mengerjakan sejumlah amalan sebagai ikhtiar untuk memohon perlindungan dan menolak bala.

Anjuran amalan ini disebutkan dalam beberapa kitab, di antaranya Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf'il 'Abid Wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid (dikenal sebagai Mujarrobat al-Dairobi), kitab Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-'Atthar, dan Hasyiyah As-Sittin.

Amalan pada Rabu Wekasan 2025

Berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan oleh sebagian ulama untuk dilakukan pada hari Rabu Wekasan.

1. Salat Rabu Wekasan (Salat Tolak Bala)

Salah satu amalan utama adalah salat sunnah empat rakaat. Menurut Gus Arifin dalam bukunya Jejak Cahaya di Atas Sajadah: Khazanah Salat-Salat Sunah Lengkap, ajaran mengenai shalat ini tertulis dalam Kanzun Najah karya Syekh Hamid dan Risalah Bahjatul Mardiyyah karangan Syekh Muhammad Dawud Al-Fathani.

Berikut tata caranya:

"Setiap hari Rabu akhir bulan Safar turun 320.000 bala (penyakit), barang siapa yang salat empat rakaat pada hari itu, lalu setiap rakaat setelah membaca Al Fatihah ia membaca innaa a'thainaa kal kautsar (Al Kautsar) 17 kali, qulhuwallahu ahad (Al Ikhlas) 5 kali, dan mu'awwidzatain (Al Falaq dan An Nas) masing-masing satu kali, kemudian setelah salam, berdoa kemudian wafaq-nya (kertas yang ada tulisan huruf-huruf Arab tertentu) digunting lanas dibenamkan ke dalam air dan airnya diminum, insyaallah akan selamat dari semua penyakit."

2. Membaca Doa Tolak Bala

Selain shalat, umat Islam juga dianjurkan untuk memanjatkan doa khusus untuk memohon keselamatan.

Melansir laman NU Online, berikut adalah bacaan doa yang bisa dipanjatkan:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Allȃhummaftah lanȃ abwȃbal khair, wa abwȃbal barakah, wa abwȃban ni'mah, wa abwȃbar rizqi, wa abwȃbal quwwah, wa abwȃbas shihhah, wa abwȃbas salȃmah, wa abwȃbal 'ȃfiyah, wa abwȃbal jannah. Allȃhumma 'ȃfinȃ min kulli balȃ'id dunyȃ wa 'adzȃbil ȃkhirah, washrif 'annȃ bi haqqil Qur'ȃnil 'azhȋm wa nabiyyikal karȋm syarrad dunyȃ wa 'adzȃbal ȃkhirah. Ghafarallȃhu lanȃ wa lahum bi rahmatika yȃ arhamar rȃhimȋn. Subhȃna rabbika rabbil 'izzati 'an mȃ yashifūn, wa salȃmun 'alal mursalȋn, walhamdulillȃhi rabbil 'ȃlamȋn.

Artinya: "Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur'an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."

Pandangan Hadis Mengenai Rabu Wekasan

Meskipun tradisi Rabu Wekasan hidup di sebagian masyarakat, penting untuk mengetahui pandangan lain berdasarkan dalil yang lebih kuat. Menurut penjelasan dalam buku 1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan tentang Islam karya Abu Muslim, kepercayaan bahwa Allah SWT menurunkan bala bencana pada Rabu terakhir bulan Safar adalah tidak benar.

Dijelaskan bahwa tidak ada nash, baik dalam Al-Qur'an maupun hadits shahih, yang menyatakan hal ini.

Anggapan mengenai turunnya bala atau kesialan pada bulan Safar secara umum justru dibantah oleh hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda:

"Tidak ada penyakit menular (yang menyebar dengan sendirinya tanpa izin Allah), tidak ada thiyarah (merasa sial dengan sebab adanya burung tertentu atau hewan-hewan tertentu), tidak ada hamah (merasa sial dengan adanya burung gagak), dan tidak ada pula merasa sial pada bulan Safar." (HR Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian, umat Islam memiliki dua pandangan berbeda mengenai Rabu Wekasan. Satu sisi memandangnya sebagai tradisi yang diisi dengan amalan untuk kebaikan, sementara sisi lain menolaknya karena tidak memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an dan hadits.

Kalender Lengkap Bulan Safar 1447 H

Berikut adalah kalender lengkap bulan Safar 1447 H/2025 M:

  • 1 Safar: 26 Juli 2025
  • 2 Safar: 27 Juli 2025
  • 3 Safar: 28 Juli 2025
  • 4 Safar: 29 Juli 2025
  • 5 Safar: 30 Juli 2025
  • 6 Safar: 31 Juli 2025
  • 7 Safar: 1 Agustus 2025
  • 8 Safar: 2 Agustus 2025
  • 9 Safar: 3 Agustus 2025
  • 10 Safar: 4 Agustus 2025
  • 11 Safar: 5 Agustus 2025
  • 12 Safar: 6 Agustus 2025
  • 13 Safar: 7 Agustus 2025
  • 14 Safar: 8 Agustus 2025
  • 15 Safar: 9 Agustus 2025
  • 16 Safar: 10 Agustus 2025
  • 17 Safar: 11 Agustus 2025
  • 18 Safar: 12 Agustus 2025
  • 19 Safar: 13 Agustus 2025
  • 20 Safar: 14 Agustus 2025
  • 21 Safar: 15 Agustus 2025
  • 22 Safar: 16 Agustus 2025
  • 23 Safar: 17 Agustus 2025
  • 24 Safar: 18 Agustus 2025
  • 25 Safar: 19 Agustus 2025
  • 26 Safar: 20 Agustus 2025 (Rabu Wekasan)
  • 27 Safar: 21 Agustus 2025
  • 28 Safar: 22 Agustus 2025
  • 29 Safar: 23 Agustus 2025
  • 30 Safar: 24 Agustus 2025

Nah, itulah informasi mengenai Rabu Wekasan. Ada dua pandangan mengenai hari tersebut. Meskipun demikian, beribadah kepada Allah Swt. adalah kewajiban setiap muslim yang harus dilakukan terlepas adanya istilah Rabu Wekasan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads