Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melakukan kunjungan kerja ke Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Salah satu agendanya adalah meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Ibnu Sina Batam.
Sebelum meninjau MBG, Budi Santoso bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyempatkan diri melihat langsung proses persiapan makanan yang nantinya didistribusikan ke sekolah-sekolah di SPPG Kampung Seraya. SPPG tersebut setiap hari menyediakan sekitar 3.126 porsi makanan bergizi untuk para siswa.
"Tadi ke SPPG di Kampung Seraya. Kami melihat bagaimana mempersiapkan makanannya untuk dikirim ke sekolah-sekolah. Jadi setiap hari menyediakan sekitar 3.126 porsi untuk siswa, salah satunya dikirim ke yayasan pendidikan," kata Budi, Kamis (15/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat peninjauan MBG di SD Ibnu Sina, Budi mengaku senang melihat para siswa menikmati hidangan dengan penuh semangat.
"Anak-anak terlihat senang sekali, makanannya bergizi, tercukupi, dan mereka jadi semangat belajar," ujarnya.
Menurut Budi, program makan bergizi gratis ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup.
"Kalau gizinya cukup, anak-anak akan tumbuh menjadi cerdas, belajar dengan baik, dan berpeluang menempuh pendidikan setinggi mungkin. Kalau masa depan anak baik, masa depan Indonesia juga akan baik," ujarnya.
Budi menambahkan, program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, yang dimulai dari pemenuhan gizi anak sejak dini.
"Yaitu cita-cita Bapak Presiden, cita-cita pemerintah Indonesia menjadikan Indonesia Emas 2045 dimulai dengan cara-cara seperti ini," ujarnya.
Dalam peninjauan, Budi juga memastikan distribusi makanan berjalan lancar tanpa kendala pasokan. Menu pagi yang disajikan kali ini berupa nasi, ayam, sayur, dan tahu.
Bahan-bahan makanan sebagian besar diperoleh dari petani dan peternak lokal, meski ada komoditas seperti telur yang dikirim dari Medan.
"Dengan pasokan yang lancar, ekosistem ekonomi juga ikut bergerak. Peternak, petani sayur, dan produsen beras semuanya ikut terlibat. Ini membentuk rantai ekonomi yang saling menguntungkan," ujarnya.
(mjy/mjy)