Gubernur Riau Abdul Wahid kaget mendapat kabar anak gajah yang dievakuasi setelah ditinggal induknya di Kampar, mati. Gubernur minta BBKSDA terbuka dan menjelaskan ke masyarakat terkait satwa dilindungi itu.
"Hah, mati," kata Abdul Wahid terkejut saat dimintai konfirmasi, Selasa (12/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Wahid meminta BBKSDA Riau memperkuat standar evakuasi. Terutama anak-anak gajah yang ditinggal induk dan hasil konflik di Riau.
"Harus ada standar soal begitu-gitu, khusus evakuasi ini sangat penting. Ke depan kami minta BBKSDA menangani dengan telaten, supaya yang begini-begini tidak terulanglah," kata Wahid.
Orang nomor 1 di Riau itu juga minta Balai BKSDA Riau kabar tersebut secara terbuka pada masyarakat. Apalagi, gajah adalah satwa dilindungi yang habitatnya sudah terancam punah.
"Yang penting komunikasi, dijelaskan pada masyarakat karena gajah ini kan binatang dilindungi. Kita berharap adalah perbaikan-perbaikan yang dilakukan BBKSDA," imbuh Wahid.
Selain itu, Wahid juga mengungkap cita-cita Presiden Prabowo yang ingin menjadikan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pusat konservasi gajah. Sehingga saat ini masih terus ditertibkan.
"TNTN saja sama Pak Presiden mau jadikan konservasi gajah. Tentu perbaikan ini harus dilakukan," kata Wahid.
Kepala Balai BKSDA Riau, Supartono saat dikonfirmasi mengungkap alasan anak gajah mati baru diungkap ke publik di Hari Gajah ini. Bahkan ia mengaku tak ada niat menutup-nutupi kasus kematian tersebut.
"Enggak ditutupi, kemarin kita menunggu hasil dari tes laboratorium. Karena 2 kali tes laboratorium," katanya singkat.
(ras/nkm)