Awalnya Gatal-gatal, Ternyata Ada Cacing Bersarang di Mata Wanita Ini

Awalnya Gatal-gatal, Ternyata Ada Cacing Bersarang di Mata Wanita Ini

Sarah Oktaviani Alam - detikSumut
Senin, 11 Agu 2025 07:30 WIB
Penampakan cacing yang sembunyi di mata.
Foto: BMC Ophthalmology
Medan -

Seorang wanita berusia 41 tahun di Beijing, Tiongkok, mengeluhkan sensasi seperti ada benda yang tersangkut di matanya. Meski sudah beberapa kali berobat ke rumah sakit, keluhan itu tak kunjung hilang.

Menurut laporan yang dipublikasikan di BMC Ophthalmology dilansir detikHealth, pemeriksaan awal menunjukkan kerusakan pada permukaan kornea, namun dokter tidak menemukan benda asing. Pasien kemudian diberikan dua jenis obat tetes mata, satu untuk meredakan iritasi, dan satu lagi yang mengandung antibiotik guna mencegah infeksi.

Meski demikian, pengobatan tersebut tidak mengatasi masalahnya. Sebulan kemudian, ia kembali ke rumah sakit dengan keluhan serupa. Kondisi matanya memerah, terasa gatal terus-menerus, dan ditemukan peradangan pada jaringan kelopak mata bagian atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdapat juga benjolan besar seperti jerawat," tulis laporan tersebut, dikutip dari The Sun.

Saat dokter menggunakan alat retraktor kelopak mata, mereka menemukan empat cacing putih kecil merayap di area tersebut. Pasien diberikan anestesi topikal untuk menghilangkan rasa sakit sebelum cacing diangkat menggunakan forsep.

ADVERTISEMENT

Cacing yang diambil lalu dikirim ke laboratorium untuk dianalisis secara mikroskopis dan genetik. Hasil pemeriksaan menunjukkan itu adalah Thelazia callipaeda, atau cacing mata oriental, penyebab infeksi parasit yang dikenal sebagai thelaziasis.

Setelah memastikan tidak ada cacing tersisa, dokter membilas mata pasien dengan larutan khusus dan memberikan salep antibiotik untuk mencegah infeksi lanjutan.

"Seminggu kemudian, gejala pasien berkurang secara signifikan, dan tidak ada kekambuhan yang dilaporkan selama dua bulan berikutnya," tulis para dokter.

Thelaziasis jarang terjadi pada manusia dan lebih sering menyerang hewan. Penularannya umumnya melalui lalat buah (drosophila) yang berperan sebagai inang perantara. Pada kasus ini, sumber infeksi tidak dapat dipastikan karena pasien-yang bekerja di kantor-tidak mengingat pernah terpapar serangga terbang baru-baru ini.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads