Semarak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia mulai terasa di wilayah perbatasan Indonesia-Singapura, tepatnya di Pulau Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Berbagai perlombaan menyambut kemerdekaan mulai digelar, di antaranya lomba perahu layar, speed sport, dan ketinting sport.
Pulau Belakang Padang sendiri merupakan wilayah Kota Batam yang berbatasan langsung dengan Singapura. Jarak Pulau Belakang Padang dan Singapura hanya sekitar 14 km.
Kegiatan peringatan HUT RI ke-80 diikuti peserta dari berbagai kampung di pulau sekitar Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang. Para peserta menghias perahu layar mereka dengan berbagai warna, menciptakan pemandangan meriah dan semarak di tengah laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sorak-sorai penonton dari pinggir pantai hingga dermaga menambah kemeriahan peringatan HUT RI ke-80 di laut perbatasan Indonesia-Singapura.
Ketua Panitia Lomba Tradisional, Aweng Kurniawan, mengatakan perlombaan sampan layar, speed sport, dan ketinting digelar sebagai upaya menjaga tradisi masyarakat Melayu.
"ini kegiatan memperingati HUT RI ke-80. Sampan layar ini merupakan tradisi masyarakat Melayu dari zaman dahulu yang kita usahakan untuk dilestarikan melalui kegiatan perlombaan seperti ini. Termasuk juga mendorong perlombaan speed sport dan ketinting yang cukup digemari warga agar bisa dikenal luas," kata Aweng, Minggu (10/8/2025).
Aweng yang juga Wakil Ketua I DPRD Kota Batam itu menambahkan, pihaknya ingin mendorong Pulau Belakang Padang menjadi ikon wisata Batam. Ia menyebutkan, pihaknya terus mendukung pengembangan kegiatan yang melestarikan tradisi.
"Kita juga ingin menjadikan Belakang Padang sebagai ikon pariwisata. Kita akan terus mendukung ini agar dibangun fasilitasnya, seperti pembangunan dermaga untuk perlombaan. Tadi saya sudah berdiskusi dengan anggota DPR RI Endipat Wijaya, dan nanti akan di support menggunakan dana dari pusat," ujarnya.
Aweng merincikan ada tiga kategori lomba yang dipertandingkan pada hari ini, yakni lomba tradisional sampan layar, speed sport, dan lomba ketinting.
"Untuk sampan layar ada tiga kategori. Pertama, 9 orang satu sampan, kedua 7 orang satu sampan. Totalnya ada 37 sampan layar. Untuk speed sport ada 25 peserta, dan ketinting ada 15 peserta," jelasnya.
Peserta lomba berasal dari beberapa kabupaten kota di Kepri seperti Batam, Karimun, Bintan, dan Tanjungpinang. Menurut Aweng, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menggelar lomba dragon boat dengan skala internasional yang diikuti beberapa negara tetangga.
"Peserta ada dari beberapa kabupaten atau kota seperti Karimun, Tanjungpinang, Bintan, Galang, dan beberapa pulau sekitar. Dalam waktu dekat kita akan mengadakan perlombaan perahu dragon dengan melibatkan peserta dari Malaysia dan Singapura. Karena dulu perlombaan ini pernah diadakan, dan sekarang akan kita hidupkan kembali," ujarnya.
(nkm/nkm)