Jasad Seorang Pria yang Hilang 28 Tahun Lalu Ditemukan Utuh di Gletser Mencair

Jasad Seorang Pria yang Hilang 28 Tahun Lalu Ditemukan Utuh di Gletser Mencair

Rachmatunnisa - detikSumut
Minggu, 10 Agu 2025 01:00 WIB
This picture taken on September 13, 2022 at the Glacier 3000 resort above Les Diablerets shows tourists walking on the Tsanfleuron pass free of the ice that covered it for at least 2,000 years. - The thick layer of ice that has covered a Swiss mountain pass between Scex Rouge glacier and Tsanfleuron glacier since at least the Roman era has melted away completely. Following a dry winter, the summer heatwaves hitting Europe have been catastrophic for the Alpine glaciers, which have been melting at an accelerated rate. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (Photo by FABRICE COFFRINI/AFP via Getty Images)
Foto: Ilustrasi. (Fabrice Coffrini/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Jasad seorang pria ditemukan di gletser yang mencair di wilayah Kohistan yang terpencil dan bergunung-gunung di Pakistan. Sebelumnya pria itu sudah 28 tahun dinyatakan hilang.

Dilansir detikInet, jasad tersebut ditemukan oleh seorang gembala di tempat yang disebut Lady Valley di bagian timur negara itu. Saat ditemukan, jasad pria itu dalam kondisi sangat baik serta pakaiannya utuh

Pada jenazah terdapat kartu identitas yang menunjukkan ia bernama Naseeruddin. Polisi lalu mengonfirmasi bahwa jasad tersebut adalah seorang pria yang menghilang di daerah tersebut pada Juni 1997 setelah jatuh ke celah gletser.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah ini memang telah mengalami penurunan curah salju. Akibatnya gletser langsung terpapar sinar matahari dan mencair lebih cepat.

Para ahli mengatakan, penemuan mayat tersebut menunjukkan bahwa perubahan iklim telah mempercepat pencairan gletser.

ADVERTISEMENT

"Apa yang saya lihat sungguh luar biasa. Jenazahnya masih utuh. Pakaiannya bahkan tidak robek," ujar Omar Khan, gembala yang menemukan jasad itu, dikutip dari BBC Urdu.

Setelah polisi mengonfirmasi bahwa jasad pria yang ditemukan itu adalah Naseeruddin, penduduk setempat kemudian mulai memberikan informasi lebih lanjut, imbuh Khan.

Semasa hidupnya, Naseeruddin memiliki seorang istri dan dua anak. Pada hari ia menghilang 28 tahun lalu, ia sedang menunggang kuda bersama saudaranya, Kathiruddin. Polisi mengatakan perseteruan keluarga telah memaksa kedua pria itu meninggalkan rumah mereka.

Kepada BBC Urdu, Kathiruddin mengatakan bahwa kala itu mereka tiba di lembah itu pada pagi hari. Kemudian sekitar sore hari, saudaranya masuk ke dalam gua.

Ketika ia tidak kembali, Kathiruddin mengatakan ia berupaya mencari saudaranya di dalam gua, dan pergi meminta bantuan orang lain di daerah itu untuk mencari lebih jauh. Namun pencarian yang mereka lakukan nihil.

Sementara ahli membeberkan secara ilmiah asalan tubuh jasad pria tetap terawat dan utuh selama 28 tahun

"Ketika tubuh manusia jatuh ke dalam gletser, suhu dingin yang ekstrem membekukannya dengan cepat, mencegah pembusukan," kata Prof. Muhammad Bilal, kepala Departemen Lingkungan Hidup di Comsats Islamabad University.

"Tubuhnya kemudian termumikan karena kurangnya kelembaban dan oksigen di gletser," imbuhnya.

Ia menjelaskan, jasad bisa awet di es karena suhu rendah memperlambat atau menghentikan aktivitas mikroorganisme (bakteri dan jamur) yang bertanggung jawab atas pembusukan. Selain itu, suhu rendah juga memperlambat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh, termasuk reaksi yang mempercepat pembusukan.

Artikel ini telah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Efek Musim Panas, Gletser Swiss Kehilangan Banyak Es di 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads