NASA Buru-buru Pasang Reaktor Nuklir ke Bulan dan Mars

NASA Buru-buru Pasang Reaktor Nuklir ke Bulan dan Mars

Tim detikNews - detikSumut
Rabu, 06 Agu 2025 17:16 WIB
Perseverance: Wahana NASA mengebor delta di permukaan Mars untuk cari tanda-tanda kehidupan
permukaan Mars (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Amerika Serikat tengah mempercepat rencana penempatan reaktor nuklir di Bulan dan Mars. Badan antariksa negara itu, NASA, menargetkan peluncuran sistem pertama sebelum dekade ini berakhir.

Seperti dilaporkan AFP dilansir detikNews, Rabu (6/8/2025), arahan terbaru NASA meminta agar seorang "tsar nuklir" , pejabat tinggi khusus nuklir, segera memilih dua proposal komersial dalam enam bulan ke depan. Langkah ini disebut sebagai strategi penting untuk mengungguli kerja sama luar angkasa antara China dan Rusia. Arahan itu pertama kali diberitakan Politico dan dikutip AFP, Selasa (5/8).

Memo tertanggal 31 Juli yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Kepala NASA, Sean Duffy, yang juga menjabat sebagai Menteri Transportasi AS, menjadi sinyal terbaru bahwa fokus NASA kini bergeser ke eksplorasi luar angkasa, ketimbang riset ilmiah, selama masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak Maret 2024, China dan Rusia telah mengumumkan setidaknya tiga kali upaya bersama untuk menempatkan reaktor di Bulan pada pertengahan tahun 2030-an," demikian bunyi memo NASA.

"Negara pertama yang melakukannya berpotensi mendeklarasikan zona larangan yang secara signifikan akan menghambat Amerika Serikat untuk membangun kehadiran Artemis yang direncanakan jika tidak berada di sana terlebih dahulu," lanjut NASA. Artemis sendiri merupakan proyek NASA untuk kembali mengirim manusia ke Bulan.

ADVERTISEMENT

Sebenarnya, ide penggunaan tenaga nuklir untuk luar angkasa sudah ada sejak lama. Sejak awal 2000-an, NASA telah menggelontorkan dana sekitar US$ 200 juta untuk mengembangkan sistem tenaga fisi yang ringan dan kecil. Namun, menurut arahan terbaru, belum ada satu pun sistem yang siap untuk diterbangkan.

Pada Desember 2024, NASA secara resmi memutuskan untuk memanfaatkan tenaga nuklir dalam misi Mars. Ini merupakan keputusan awal dari tujuh keputusan utama yang dibutuhkan untuk misi manusia ke Planet Merah.

Berdasarkan masukan dari kalangan industri, setidaknya dibutuhkan daya sebesar 100 kilowatt untuk mendukung aktivitas manusia secara jangka panjang, termasuk penggunaan sumber daya lokal (in-situ), seperti sistem kehidupan, komunikasi, hingga peralatan pertambangan untuk mengambil es di permukaan Mars.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads