Bidan bernama Dona Lubis yang nekat bertaruh nyawa demi membantu pasien di Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), dinobatkan sebagai Nakes (Tenaga Kesehatan) Teladan 2025. Selain itu Dona juga menerima apresiasi lain dalam bentuk tabungan untuk keperluan beasiswa anak-anaknya.
Apresiasi itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy yang secara khusus mengundang Bidan Dona ke ruangannya, Selasa (5/8/2025) siang. Hadir dalam pertemuan, Wakil Ketua DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman, Anggota DPRD asal Pasaman, Khairuddin Simanjuntak dan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Lila Yanwar.
Sedangkan Dona datang bersama Kepala Dinas Kesehatan Pasaman, Arman Putera
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tabungan juga. Semoga anak-anak (beliau) bisa terbantu. Semoga berkah, saya bangga," kata Wagub Vasko.
"Ini bentuk apresiasi kita kepada Bu Dona. Terima kasih banyak atas dedikasinya yang luar biasa. Saya berharap ini menjadi contoh bagi nakes-nakes di seluruh Indonesia, khususnya di Sumbar dan di Pasaman," tambahnya.
Vasko menyebut, keberanian bidan Dona mendapat atensi khusus dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden disebut akan membantu pembangunan jembatan melalui Bantuan Presiden (Banpres).
"Ini menjadi atensi khusus, kami sudah lapor Pak Presiden, Insya Allah akan dibangun jembatan melalui Banpres (bantuan presiden) di sana," katanya.
Sementara itu dengan mata berkaca-kaca, Dona menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Wagub Vasko.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden karena sudah memberikan perhatian kepada kami (yang tinggal) daerah terpencil. Saya terharu sekali, tidak menyangka diajak ke sini. Baru perdana diajak makan sama Pak Wagub. Nasi saya malah diambilin Pak Wagub," kata Dona.
Sebelumnya, video bidan bernama Dona saat menyeberangi sungai berarus deras, viral di media sosial. Terlihat Dona tanpa rasa takut, menyeberangi sungai berwarna cokelat, dengan pakaian lengkap dan peralatan medis dalam tas yang tetap disandangnya.
Dona menceritakan, dirinya berenang menyeberangi sungai pada Jumat (1/8/2025) pagi. Hal itu dilakukan, karena jembatan yang menjadi akses penghubung warga untuk melintasi sungai putus total. Padahal, Dona sedang dibutuhkan seorang warga yang sedang sakit di seberang sungai.
"Warga ini sudah beberapa hari sebelumnya menelpon saya untuk datang ke rumah. Tapi pada saat itu saya belum bisa karena berada di Pekanbaru mengikuti pelatihan," ujar Dona saat dihubungi detikSumut, Senin (4/8/2025).
![]() |
Dona tinggal di Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman. Sementara pasien ada di Sinoangan Cubadak yang lokasinya berjarak sekitar 26 kilometer.
Dengan kondisi cuaca yang hujan, Dona lalu menuju rumah pasiennya. Di pertengahan jalan, ia mendapati kabar bahwa jembatan yang akan dilaluinya putus sejak malam harinya.
"Awalnya saya kira masih bisa dilalui dengan berjalan kaki, ternyata tidak bisa sama sekali," kata dia.
Dona mengaku sampai tiga kali harus berenang.
"Awalnya saya sudah sampai di seberang, tapi ternyata peralatan tertinggal, jadi balik lagi (berenang) ambil tas dan peralatan. Setelah selesai, harus berenang kembali," katanya.
"Ini bicara hati nurani. Ada warga yang membutuhkan tenaga saya. Satu-satunya upaya, ya harus berenang. Awalnya dilarang, mau tidak mau berenang harus saya lakukan," sambungnya.
Dona mengakui pada saat itu tidak ada pakaian selain yang melekat. Akibatnya, ia datang ke rumah pasien dalam kondisi basah kuyup.
Simak Video "Video: Momen Penangkapan 3 Begal yang Buat Jari Bidan di Depok Nyaris Putus"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)