Seorang pria inisial H berteriak ancaman bom di salah satu pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-308 dengan rute Jakarta-Kualanamu, viral di media sosial. Ternyata H pernah dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Ronald Sipayung mengatakan H menjalani perawatan di RSJ selama satu bulan.
"Berdasarkan informasi dari keluarga, pelaku sempat dirawat selama satu bulan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta," katanya dikutip detikNews, Senin (4/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, kata Kombes Ronald, pelaku juga sempat diamankan polisi Merauke lantaran tidak membayar hotel.
"Pelaku sempat diamankan oleh kepolisian Merauke karena tidak membayar biaya menginap di Hotel Swiss Bell," ujarnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan maraton, pelaku saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku juga sudah ditahan.
Aksi Pelaku Teriak Bom di Lion Air
Kombes Ronald mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (2/8). Insiden bermula saat pesawat berada dalam proses taxi way menuju landasan untuk lepas landas dari Terminal 1A Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.35 WIB.
Saat itu pria H mengamuk dan mengaku membawa bom dalam pesawat. Segera pilot memutuskan membatalkan penerbangan tersebut dan kembali ke apron.
Sementara penumpang pesawat dievakuasi dan diminta menunggu di ruang tunggu Terminal 1A Bandara Internasional Soetta. Penerbangan Lion Air JT 308 mengalami penundaan selama beberapa jam dan harus mengganti pesawat dari Boeing 737-900 MAX PK-LRG ke Boeing 737-900ER PK-LSW.
"Sebanyak 181 penumpang lainnya akhirnya dapat melanjutkan perjalanan menuju Bandara Kualanamu pukul 21.55 WIB," kata Ronald.
Sementara itu, Corporate Communications Officer Lion Air, Neni Artauli Sianturi, menjelaskan seluruh bawaan para penumpang kembali diperiksa. Hasilnya nihil ancaman pada barang-barang mereka.
(astj/astj)