Pemeriksaan DNA terhadap jenazah para korban Air India selesai dilakukan. Selanjutnya jasad korban Air India itu pun mulai dipulangkan untuk diserahkan kepada keluarga, namun ada yang tertukar.
Dikutip detikTravel dari NDTV, Kamis (24/7/2025), dua keluarga korban kecelakaan Air India di Inggris menuduh pemerintah India salah mengidentifikasi keluarga mereka. Pihak keluarga itu lalu menunjuk seorang pengacara untuk berkomunikasi dengan pemerintah India.
Pemerintah India kemudian menanggapi pernyataan itu. Pemerintah India mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah Inggris untuk menyelesaikan masalah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah India menggarisbawahi bahwa setelah kecelakaan, pihak berwenang telah melakukan identifikasi korban sesuai dengan protokol dan persyaratan teknis yang ditetapkan.
"Semua jenazah ditangani dengan sangat profesional dan dengan memperhatikan martabat almarhum. Kami terus bekerja sama dengan pihak berwenang Inggris untuk menangani setiap kekhawatiran terkait masalah ini," kata Randhir Jaiswal, juru bicara Kementerian Luar Negeri India.
Sumber tersebut mengatakan dalam kecelakaan semacam itu, kemungkinan jaringan tubuh orang yang berbeda menyatu sehingga dapat menyebabkan hasil yang berbeda saat melakukan analisis DNA.
Sementara menurut James Healy, pengacara yang mewakili keluarga-keluarga Inggris, 12 hingga 13 jenazah telah dipulangkan ke Inggris Raya setelah kecelakaan pesawat Air India AI171 di Ahmedabad pada 12 Juni.
Setelah analisis DNA, dua keluarga diberitahu bahwa jenazah yang mereka terima bukanlah kerabat mereka.
Menurut sumber, pengambilan sampel DNA dilakukan oleh rumah sakit sipil pemerintah di Ahmedabad dan bukan Air India. Maskapai tersebut tidak terlibat dalam proses identifikasi atau penyerahan jenazah.
Peti mati yang membawa jenazah korban dikirim ke Inggris dengan Air India Cargo yang difasilitasi oleh Kenyon, sebuah layanan darurat internasional.
Air India, yang dimiliki oleh Tata Group, telah mengakui bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini. Namun belum mengeluarkan konfirmasi resmi terkait dugaan tertukarnya jenazah.
Artikel ini telah tayang di detikTravel, baca selengkapnya di sini
(mjy/mjy)