Karhutla di Rohul Meluas, Dinkes Riau Belum Buka Posko Kesehatan

Riau

Karhutla di Rohul Meluas, Dinkes Riau Belum Buka Posko Kesehatan

Raja Adil Siregar - detikSumut
Rabu, 23 Jul 2025 12:01 WIB
Aparat gabungan polisi, TNI hingga BPBD berjibaku memadamkan api di Rokan Hulu dengan peralatan seadanya, Sabtu (19/7/2025).
Foto: Aparat gabungan polisi, TNI hingga BPBD berjibaku memadamkan api di Rokan Hulu dengan peralatan seadanya. (dok. Polres Rohul)
Rohul -

Kebakaran hutan dan lahan di Rokan Hulu, Riau memaksa anak sekolah diliburkan. Namun sayang, sampai saat ini belum ada petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau turun ke lapangan membuat posko dan cek kesehatan.

"Hari ini kondisi asap, menghindari anak-anak tentu kebijakan Bupati agar sekolah seperti Paud sampai SMP diliburkan. Ada empat kecamatan yang terdampak parah," kata Wakil Bupati Rokan Hulu, Syafarudin Poti, Rabu (23/7/2025).

Poti mengungkap daerah paling parah ada di Rambah dan Rokan IV Koto. Berbagai upaya penanganan juga telah dilakukan di lokasi oleh pemerintah pusat dan daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terparah itu ada di Rambah sama Rokan IV Koto. Penanganan sudah turun Menteri LH, Gubernur, sudah mulai karena itu perbukitan medannya luar biasa," kata Poti.

Untuk mencegah gangguan kesehatan dari dampak asap, Poti mengimbau masyarakat menggunakan masker. Sebab, sampai saat ini belum ada petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau turun.

ADVERTISEMENT

"Kita sarankan masyarakat pakai masker. Tim Dinas Kesehatan dari Provinsi belum (belum turun dan dirikan posko kesehatan) kalau di tingkat kabupaten puskesmas dari kabupaten sudah turun," katanya.

Politisi PDIP itu berharap bencana karhutla cepat teratasi. Tetapi jika ada kesengajaan, Poti berharap pelaku ditindak tegas.

"Kita berharap kalau ini bencana mudah-mudahan cepat selesai. Kalau ada indikasi pembakaran ya itu penegak hukum, tindak tegas," katanya.

Terakhir, Poti berharap Dinas Kesehatan Provinsi Riau turun tangan. Khususnya memeriksa kesehatan petugas pemadam kebakaran yang bertugas secara rutin di Negeri Seribu Suluk tersebut.

"Iya, tapi yang lebih utama petugas dan ini kebijakan kita. Ya tindakan apa yang harus dilakukan," kata Poti.




(ras/nkm)


Hide Ads