Diabetes melitus, atau yang lebih dikenal sebagai kencing manis, adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Hal ini terjadi akibat tubuh tak bisa memproduksi cukup insulin (hormon yang membantu mengolah glukosa untuk dijadikan energi) atau tidak bisa menggunakan insulin secara efektif.
Banyak orang tidak menyadari bahwa pagi hari sering kali memunculkan gejala diabetes. Fenomena ini juga dikenal sebagai fenomena fajar.
Apa Itu Fenomena Fajar?
Dilansir detikHealth dari Cleveland Clinic, fenomena fajar terjadi saat hormon alami yang diproduksi oleh tubuh di pagi hari menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Kondisi ini hanya dialami oleh mereka dengan diabetes dan merupakan salah satu penyebab umum kadar gula darah tinggi hiperglikemia di pagi hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena fajar cukup sering dialami oleh pasien diabetes. Studi menunjukkan lebih dari 50 persen penderita diabetes tipe satu dan dua mengalaminya.
Sebagai informasi, diabetes melitus tipe satu terjadi karena tubuh sama sekali tidak memproduksi insulin akibat kerusakan autoimun pada sel pankreas. Sementara, diabetes tipe dua terjadi akibat tubuh tidak cukup merespons insulin (resistensi insulin) atau produksinya tidak mencukupi.
Gejala Diabetes saat Bangun Tidur
Tanda utama dari fenomena fajar yaitu kadar gula darah yang tinggi di pagi hari. Kondisi ini biasanya bakal diketahui melalui alat pengukur glucometer atau alat continuous glucose monitoring (CGM).
Tergantung dari seberapa tinggi kadar gula darah, gejala yang mungkin muncul saat bangun tidur antara lain:
1. Rasa Lapar Meningkat
Pada seseorang dengan diabetes, glukosa tidak dapat masuk ke sel tubuh untuk dijadikan energi. Akibat glukosa tidak dijadikan energi, tubuh akhirnya mudah merasa lapar atau polifagia.
Rasa lapar yang disebabkan polifagia biasanya tidak akan hilang begitu saja meski sudah makan.
2. Rasa Haus Berlebihan
Rasa haus berlebih atau polidipsia terjadi karena saat kadar glukosa darah meningkat, ginjal memproduksi lebih banyak urine untuk membuang kelebihan glukosa dari tubuh. Saat tubuh kehilangan banyak cairan tubuh, maka otak memberi sinyal haus.
3. Kebas dan Kesemutan
Meskipun jarang, gejala kebas dan kesemutan di tangan dan kaki terkadang muncul pada pengidap diabetes. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan fungsi saraf terganggu sehingga muncul kebas.
4. Sering Buang Air Kecil
Secara umum, manusia buang air kecil sebanyak 1-2 liter sehari. Sementara orang dengan kondisi ini bisa buang air kecil sebanyak 3 liter tiap hari. Gejala ini biasanya juga muncul di pagi hari.
Saat glukosa darah terlalu tinggi, ginjal berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa melalui buang air kecil. Ini yang membuat ginjal menyaring lebih banyak air untuk meningkatkan urine.
5. Penglihatan Kabur
Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menarik cairan dari jaringan tubuh, termasuk jaringan lensa mata. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat merusak pembuluh darah di retina.
Akibatnya, kemampuan untuk mengatur fokus terganggu dan pandangan menjadi kabur.
(dhm/dhm)