Intelijen AS Laporkan Serangan Militer Tak Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

Internasional

Intelijen AS Laporkan Serangan Militer Tak Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

Rolando Fransiscus Sihombing - detikSumut
Rabu, 25 Jun 2025 10:44 WIB
A satellite view shows an overview of Fordow underground complex, after the U.S. struck the underground nuclear facility, near Qom, Iran June 22, 2025.     MAXAR TECHNOLOGIES/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT. DO NOT OBSCURE LOGO.
Penampakan 3 Fasilitas Nuklir Iran Setelah Dibom AS (Foto: via REUTERS/Maxar Technologies)
Jakarta -

Laporan intelijen AS menjelaskan soal serangan militer Amerika Serikat (AS) ke tiga fasilitas nuklir Iran tidak menghancurkan komponen inti program nuklir negara itu. Serangan itu dilaporkan hanya menundanya beberapa bulan.

Dilansir detikNews dari CNN, Kamis (25/6/225), dalam laporan awal awal intelijen AS yang dijelaskan oleh 4 orang yang diberi pengarahan tentang hal itu, serangan itu kemungkinan hanya menundanya selama beberapa bulan. Penilaian itu dibuat oleh Badan Intelijen Pertahanan (DIA), badan intelijen Pentagon.

Penilaian intelijen itu berdasarkan pada kerusakan pertempuran yang dilakukan oleh Komando Pusat AS setelah serangan AS, kata salah satu sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analisis terhadap kerusakan pada situs dan dampak serangan terhadap ambisi nuklir Iran masih berlangsung, dan dapat berubah seiring dengan tersedianya lebih banyak informasi intelijen. Namun, temuan awal tersebut bertentangan dengan klaim berulang Presiden Donald Trump bahwa serangan tersebut "benar-benar dan sepenuhnya menghancurkan" fasilitas pengayaan nuklir Iran.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth juga menyebut pada Minggu (25/6), bahwa ambisi nuklir Iran "telah dihancurkan." Dua orang yang mengetahui penilaian tersebut mengatakan bahwa persediaan uranium yang diperkaya milik Iran tidak hancur. Salah satu orang tersebut mengatakan bahwa sentrifus tersebut sebagian besar "utuh."

ADVERTISEMENT

"Jadi penilaian (DIA) adalah bahwa AS menunda mereka mungkin beberapa bulan, paling lama," orang ini menambahkan. Gedung Putih mengakui adanya penilaian tersebut tetapi mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengannya.

Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini.




(afb/afb)


Hide Ads