Ternyata Terlalu Banyak Minum Air Dapat Ganggu Fungsi Ginjal

Ternyata Terlalu Banyak Minum Air Dapat Ganggu Fungsi Ginjal

Nafilah Sri Sagita K - detikSumut
Selasa, 17 Jun 2025 21:00 WIB
Adult and child holding kidney shaped paper, world kidney day, National Organ Donor Day, charity donation concept
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sewcream
Medan -

Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi disarankan minum 2 liter atau delapan gelas air setiap hari. Tapi, minum air dalam jumlah berlebih justru dapat menganggu fungsi ginjal.

Spesialis urologi dr I Nyoman Palgunadi, SpU, mengatakan berlebih minum air dinamai sebagai overhidrasi. Kondisi ini dapat memicu ketidakseimbangan elektrolit dan berimbas pada kesehatan.

"Dampak overhidrasi pada ginjal bisa membebani ginjal karena harus bekerja lebih keras menyaring cairan berlebih. Jika berlebihan dalam jangka panjang bisa mempengaruhi fungsi ginjal secara keseluruhan," katanya dikutip detikHealth, Selasa (17/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu masalah yang muncul adalah hiponatremia, kadar natrium dalam darah terlalu rendah, sehingga ada risiko pembengkakan sel.

Ciri-ciri overhidrasi

Overhidrasi dapat membuat seseorang mengalami mual hingga pusing. Selain itu, warna urine juga relatif terlalu bening dan intensitas buang air kecil terus meningkat.

ADVERTISEMENT

"Pembengkakan di tangan, kaki, atau wajah, juga bisa terjadi akibat retensi cairan," ungkapnya.

Idealnya, meminum delapan gelas per hari sudah cukup menghidrasi tubuh. Namun, hal ini juga perlu disesuaikan dengan aktivitas harian masing-masing orang.

Bila tidak yakin dengan jumlah air yang dikonsumsi, ia menyarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.

"Minum air secukupnya sesuai kebutuhan tubuh, jangan berlebihan," pungkasnya.

Batas Normal Minum Air

Dikutip dari Healthline, The Institute of Medicine telah menetapkan pedoman untuk asupan air yang cukup. Mereka merekomendasikan agar orang dewasa yang sehat minum sekitar 9-13 gelas cairan per hari rata-rata. Penting juga untuk diingat bahwa makanan yang dimakan, seperti sayur atau buah, juga mengandung air.

Meski begitu, jumlah air yang perlu diminum dapat bervariasi dan harus kira-kira sama dengan jumlah yang dikeluarkan ginjal. Anak-anak dan remaja mungkin memiliki kebutuhan yang lebih rendah daripada orang dewasa.

Penting juga untuk diingat, kebutuhan air bervariasi tergantung pada jenis kelamin, cuaca, tingkat aktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan. Situasi umum seperti panas ekstrem, aktivitas berat, dan penyakit disertai demam mungkin memerlukan asupan cairan lebih banyak daripada rata-rata.

Siapa yang berisiko mengalami overhidrasi?

Keracunan air akibat overhidrasi lebih umum terjadi pada atlet yang minum banyak air sebelum dan selama latihan. Banyak dilaporkan di antara:

  • orang yang berlari maraton dan ultramaraton (perlombaan lebih dari 26,2 mil)
  • atlet triatlon ironman
  • pemain rugby
  • pendayung
  • anggota militer yang terlibat dalam latihan
  • pendaki
  • kondisi ini juga lebih mungkin terjadi pada orang dengan penyakit ginjal atau hati
  • kondisi ini juga dapat mempengaruhi orang dengan gagal jantung.



(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads