Penumpang Wanita Ditelanjangi Petugas Bandara karena Pakai Payudara Palsu

Penumpang Wanita Ditelanjangi Petugas Bandara karena Pakai Payudara Palsu

bonauli - detikSumut
Kamis, 05 Jun 2025 15:30 WIB
Ilustrasi penumpang perempuan di bandara
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Nutthaseth Vanchaichana)
Jakarta -

Penumpang wanita di Bandara Bristol, Inggris, ditelanjangi oleh petugas karena kedapatan memakai payudara palsu. Wanita tersebut memakai payudara palsu atau prosteik usai menjalani mastektomi.

Atas aksi petugas bandara penumpang wanita itu tampak emosi. Ia merasa dilecehkan saat diperiksa keamanan bandara.

"Saya benar-benar kesal, benar-benar terkejut. Saya tidak ingin membuktikan kepada dua petugas keamanan di bandara bahwa saya telah menjalani mastektomi," kata penumpang yang tidak disebutkan Namanya itu dikutip detikTravel dari Independent UK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia bercerita bahwa petugas keamanan menelanjangi dia karena payudara buatannya. Tidak berhenti di situ, petugas keamanan sampai mengintip ke bawah bajunya, setelah ia menarik keluar payudara palsunya. Seakan ingin memastikan operasi masektomi yang dijalaninya.

Insiden ini viral, pihak Bandara Bristol angkat bicara. Mereka sangat menyesal dengan keadaan itu dan meminta penumpang untuk memberitahu petugas keamanan jika memakai payudara buatan sebelum pemeriksaan.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat menyesal mendengar tentang pengalaman pelanggan kami. Kami mendesak mereka untuk menghubungi kami secara langsung, sehingga kami dapat melakukan investigasi sepenuhnya. Kami menanggapi masalah ini dengan sangat serius," katanya.

"Pemeriksaan penumpang yang bepergian dengan perangkat medis dan prostetik selalu menjadi bagian dari silabus pelatihan keamanan, dan semua pemeriksaan dilakukan sesuai dengan peraturan Departemen Transportasi dan panduan CAA."

April lalu, seorang wanita bernama Realtán Ní Leannáin, yang telah menjalani mastektomi diminta untuk melepaskan payudara palsunya di depan umum saat melewati pemindai keamanan di bandara Dublin.

Ia sedang dalam perjalanan ke Donegal ketika payudara buatannya memicu teknologi pemindai baru.

"Petugas keamanan bahkan tidak menawarkan untuk menggeledah saya. Dia berdiri dan menunggu saya melepaskan prostesis.Saya tidak bisa berpikir. Setiap kali saya mencoba untuk merasionalisasikannya, saya tidak bisa," tutupnya.




(astj/astj)


Hide Ads