Tata Cara Salat Idul Adha 2025, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Terjemahannya

Tata Cara Salat Idul Adha 2025, Lengkap dengan Bacaan Arab dan Terjemahannya

Aisyah Luthfi - detikSumut
Sabtu, 24 Mei 2025 06:30 WIB
Ribuan jemaah Muhammadiyah Salat Id di Lapangan Astaka, Deli Serdang. (Foto: Goklas Wisely)
Foto: Ilustrasi. Ribuan jemaah Muhammadiyah Salat Id di Lapangan Astaka, Deli Serdang. (Goklas Wisely/detikSumut)
Medan -

Salat Idul Adha merupakan salah satu ibadah sunnah muakkad yang dilakukan umat Islam pada tanggal 10 Zulhijjah. Berdasarkan kalender Hijriah resmi yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Zulhijah 1446 H diperkirakan akan jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025.

Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijjah 1446 H kemungkinan besar akan berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2025. Namun, perkiraan ini masih bersifat sementara.

Kepastian tanggalnya akan ditentukan melalui proses rukyatul hilal dan sidang isbat yang akan digelar oleh pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksanaan Salat Idul Adha secara umum sama seperti Salat Idul Fitri, yaitu dilakukan dua rakaat dengan takbir tambahan. Hal ini ditegaskan dalam kitab Ahkam Ash-Sholah karya Syaikh Ali Raghib, yang dijelaskan berdasarkan hadits Umar RA:

صَلَاةُ الْأَضْحَى رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْفِطْرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ السَفَرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ لَيْسَ بِقَصْرٍ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ ﷺهِ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى

ADVERTISEMENT

Artinya: "Salat Idul Adha itu dua rakaat; Salat Idul Fitri itu dua rakaat; Salat safar itu dua rakaat; dan Salat Jumat itu juga genap dua rakaat tanpa diqashar berdasarkan sabda Nabi kalian. Sungguh merugi orang yang mengada-ada." (HR an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Tata Cara Salat Idul Adha

Berikut ini tata cara lengkap Salat Idul Adha sebagaimana dikutip dari Fiqih Islam Terjemahan Matn Al-Ghayah Wat Taqrib:

1. Niat Salat Idul Adha

Sendiri:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Adha rak'atayni adā'an lillāhi ta'ālā.Artinya: "Aku berniat Salat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Sebagai Makmum:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــالَى

Usholli rak'ataini sunnatan li 'idil Adha ma'muman lillahi ta'ala.Artinya: "Aku berniat Salat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta'ala."

Sebagai Imam:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى

Usholli rak'ataini sunnatan li 'idil Adha imaman lillahi ta'ala.Artinya: "Aku berniat Salat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram

اللَّهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar

Artinya: "Allah Maha Besar."

3. Membaca Doa Iftitah

Versi Abu Hurairah RA:

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ...

(Doa lengkap di atas)

Versi Ali RA:

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا...

(Doa lengkap di atas)

4. Takbir Tujuh Kali pada Rakaat Pertama

Setiap takbir diselingi dengan bacaan:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah wallahu akbar

Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar."

5. Membaca Surah Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ...

(Surah Al-Fatihah lengkap di atas)

6. Membaca Surah Lain

Disunnahkan membaca:

  • Rakaat pertama: Surah Qaf
  • Rakaat kedua: Surah Al-Qamar

Atau bisa juga:

  • Rakaat pertama: Surah Al-A'la
  • Rakaat kedua: Surah Al-Ghasyiyah

7. Melanjutkan Gerakan Salat Seperti Biasa

Rukuk, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, hingga salam, sama seperti Salat lainnya. Pada rakaat kedua, takbir dilakukan lima kali setelah berdiri dari sujud.

Sunnah Sebelum dan Sesudah Salat Idul Adha

Beberapa amalan sunnah yang dianjurkan sebelum dan sesudah Salat Idul Adha:

  1. Salat dilakukan di lapangan atau tempat terbuka, kecuali ada udzur seperti hujan atau berada di Masjidil Haram dan Masjid Al-Aqsa
  2. Disunnahkan bertakbir sejak keluar rumah menuju tempat Salat hingga pelaksanaan Salat dimulai.
  3. Tidak makan sebelum Salat, sebagaimana dalam hadits dari Buraidah RA:
  4. "Nabi Muhammad SAW tidak berangkat pada waktu Idul Fitri sebelum makan dulu, dan tidak makan pada waktu Idul Adha sebelum pulang." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads