Usai Viral Lewati Jembatan Rusak, Kini Guru di Merangin Minta Maaf

Regional

Usai Viral Lewati Jembatan Rusak, Kini Guru di Merangin Minta Maaf

Ferdi Al Munanda - detikSumut
Kamis, 22 Mei 2025 09:00 WIB
Tangkap layar video guru melewati jembatan gantung memijak seutas tali di Merangin, Jambi
Foto: Tangkapan layar video guru melewati jembatan gantung memijak seutas tali di Merangin, Jambi. (Dok. Istimewa)
Merangin -

Guru di SDN 117 di Desa Limbur menyampaikan permintaan maaf kepada Bupati Merangin dan Gubernur Jambi. Hal itu dilakukan lantaran tidak ingin menyudutkan pihak manapun atas video mereka yang sempat viral karena melewati jembatan rusak saat menuju sekolah.

"Baiklah, kami di sini selaku guru SDN 117 Limbur Merangin sekali lagi kami meminta maaf kepada pihak desa maupun pihak Kabupaten Merangin baik kepada Bapak Bupati dan Bapak Gubernur. Ini sama sekali tidak bermaksud untuk menjelek-jelekan. Karena ini pengalaman kami pribadi dan kami hanya untuk dokumentasi saja," kata Risma, salah satu guru SD, Rabu (21/5/2025) seperti dikutip detikSumbagsel.

Risma mengaku mereka sama sekali tidak berniat membuat kegaduhan. Kini mereka khawatir jika persoalan video melintasi jembatan rusak di Desa Limbur Merangin itu akan berdampak buruk lantaran viral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melewati itu memang benar-benar (jembatan) sedang proses perbaikan," ujar Risma.

Video permintaan maaf yang dibuat guru sekolah itu pun viral di medsos. Sebagian pihak menduga jika para guru tersebut ditekan karena dokumentasi yang mereka muat di media sosial mereka itu jadi viral.

ADVERTISEMENT

Bupati Merangin Jambi M Syukur menilai permintaan maaf yang disampaikan guru SD tersebut sebagai hal yang wajar. Menurut dia, para guru tersebut kemungkinan sudah menyadari adanya perbedaan antara realita dengan pemberitaan yang berkembang atas unggahan mereka yang viral di medsos.

Dia bahkan menyimpulkan permintaan maaf guru-guru tersebut adalah bentuk rasa bersalah, lantaran jembatan tersebut memang dalam masa perbaikan saat mereka melintasinya.

"Minta maaf karena mereka mungkin merasa kejadian di lapangan dengan pemberitaan itu beda, mungkin mereka merasa nggak enak," kata Syukur kepada detikSumbagsel.

Syukur menyebut bahwa saat itu jembatan yang dilintasi para guru tersebut sebenarnya dalam perbaikan, namun mereka nekat melintasi. Hal itulah yang seakan-akan memperlihatkan bahwa perjuangan guru demi ke sekolah, hingga akhirnya menjadi viral.

"Lantai jembatan itu dibuka karena lagi direnovasi, tapi ibu-ibu (guru) nekat lewat situ, sehingga adalah pemberitaan seolah-olah (menyudutkan pemerintah), begitu," ujar Syukur.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads