Ibadah peringatan kematian Tuhan Yesus (Jumat Agung) di Medan berlangsung khidmat. Umat Kristiani yang mengikuti kebaktian tersebut berbalut busana serba hitam.
Pantauan detikSumut di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Tegal Rejo Jalan Sehati Medan, ratusan jemaat memadati gereja sejak pukul 07.45 WIB. Ibadah dimulai usai lonceng gereja berbunyi.
Dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, semua kalangan jemaat berdiam diri untuk merenung. Proses ibadah yang dimulai dengan lagu pujian penyembahan pun berjalan khidmat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibadah peringatan Jumat Agung juga diisi votum-introitus-doa, pembacaan hukum Tuhan, pengakuan dosa, epistel, dan pengakuan iman. Selain itu, terdapat beberapa persembahan koor.
Topik ibadah Jumat Agung dikutip dari Markus 15:33-41 yaitu "Yesus Menyerahkan Nyawa-Nya". Sementara itu, renungan atau khotbah ibadah dibawakan oleh Pdt. Elvis H. Simanjuntak.
"Sebagai umat Kristiani, kita tak hanya mengingat kematian Yesus sebagai peristiwa mengerikan tapi mengimaninya sebagai peristiwa mulia yang menyatakan Yesus anak Allah," ucap Pdt. Elvis lewat khotbahnya.
Kegelapan yang menyelimuti peristiwa kematian Yesus adalah tanda penghakiman dari Allah terhadap dosa-dosa manusia. Kematian Yesus Kristus meniadakan sekat antara manusia dan Allah.
"Momen kegelapan itu, kalau mereka mengingat sebuah peristiwa besar di masa lampau, ingin mengingatkan bahwa Allah berkarya di masa lampau dan alam ikut berperan dalam peristiwa itu," sebutnya.
Pelaksanaan ibadah Jumat Agung di HKBP Tegal Rejo terbagi menjadi dua sesi, yakni pukul 08.00 WIB dan 10.00 WIB. Setelah itu, dilakukan perjamuan kudus (Ulaon Nabadia) pukul 14.00 WIB.
(dhm/dhm)