Lirik Lagu Minang Gasiang Tangkurak Beserta Artinya

Lirik Lagu Minang Gasiang Tangkurak Beserta Artinya

Aisyah Luthfi - detikSumut
Kamis, 17 Apr 2025 11:01 WIB
Ilustrasi lirik atau chord lagu.
Foto: Unsplash/Matt Botsford
Medan -

Lagu Minang "Gasiang Tangkurak" adalah salah satu karya legendaris yang sarat makna dan bernuansa mistis. Lagu ini dipopulerkan oleh Elly Kasim, penyanyi besar asal Minangkabau yang dikenal luas karena kontribusinya dalam melestarikan lagu-lagu tradisional Minang.

Gasiang tangkurak sendiri merujuk pada sebuah permainan mistik yang dipercaya masyarakat Minang pada masa lampau, sebuah gasing yang terbuat dari tengkorak manusia dan digunakan untuk keperluan supranatural, seperti memikat orang yang dicintai.

Berikut adalah lirik lagu Gasiang Tangkurak dalam bahasa Minang, lengkap dengan artinya dalam bahasa Indonesia yang dipisahkan agar mudah dipahami:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lirik Lagu Gasiang Tangkurak

Lirik Lagu Gasiang Tangkurak

Indak kayu ..., mak janjang dikapiang

ADVERTISEMENT

Asakan dapek urang den cinto

Gasiang batali jo kain

Di patang kamih malam jumahaik

Lah manggabubu asok kumayan

Urang di dunia banyak kiramaik

Gasiang tangkurak baoklah pasan

Jikok nyo lalok tolong jagokan

Tolonglahjapuik, japuiktabaok

Suruah nyo sujuik di kaki denai

Datang sijundai bia nyo gilo

Siang jo malam, nyo caro denai

Terjemahan Lirik Lagu Gasiang Tangkurak

Terjemahan Lirik ke Bahasa Indonesia

Tidak ada kayu, maka jenjang dibelah

Asalkan bisa mendapatkan orang yang aku cinta

Gasing bertali dengan kain

Di petang Kamis malam Jumat

Sudah mengepul asap kemenyan

Orang di dunia banyak yang dianggap keramat

Gasing tengkorak, bawalah pesan

Jika dia tidur, tolong bangunkan

Tolonglah jemput, jemput dan bawa

Suruh dia sujud di kakiku

Datang si jundai, biar dia gila

Siang dan malam dia mencari aku

Makna Lagu Gasiang Tangkurak

Lagu ini menggambarkan perasaan cinta yang begitu dalam, hingga membuat seseorang rela menempuh jalan mistis demi mendapatkan balasan cinta. Lirik-liriknya yang menyebutkan kain kapan, asok kumayan (asap kemenyan), hingga jin si rajo hawa mencerminkan keyakinan masyarakat Minang lama terhadap kekuatan spiritual dan supranatural.

Walau unsur mistisnya cukup kuat, lagu ini bukan ajakan untuk melakukan hal yang sama, melainkan cerminan budaya dan cara pandang masyarakat masa lampau terhadap cinta, takdir, dan pengaruh gaib. Yuk, dengarkan lagunya!




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads