PT KAI Divre I Sumut mencatat arus balik lebaran pada 2-6 April 2025 sebanyak 21.282 penumpang yang tiba di Stasiun Medan. Sedangkan selama 17 hari masa angkutan Lebaran, KAI telah memberangkatkan lebih dari 165 penumpang.
Manager Humas KAI Divre I Sumut M. As'ad Habibuddin mengatakan pada Minggu (6/4), KAI Sumut mencatat volume penumpang pada arus balik Lebaran ini masih tinggi, yakni 12.211 penumpang.
"Volume arus balik masih tinggi, angka ini merupakan tertinggi kedua pada arus balik Lebaran setelah tanggal 3 April 2025 sebanyak 12.358 penumpang," ungkap As'ad, Senin (7/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam 17 hari masa Angkutan Lebaran 2025, yakni dari 21 Maret hingga 6 April 2025 pukul 24.00 WIB, KAI Sumut telah memberangkatkan sebanyak 165.246 penumpang," lanjutnya.
Adapun rincian penumpangnya yaitu penumpang KA Putri Deli relasi Medan β Tanjungbalai PP sebanyak 70.797 penumpang, KA Sribilah Utama relasi Medan β Rantau Prapat PP sebanyak 57.419 penumpang, KA Siantar Ekspres relasi Medan-Siantar PP sebanyak 28.798 penumpang.
Kemudian penumpang KA Datuk Belambangan relasi Tebing Tinggi-Lalang PP sebanyak 5.437 penumpang, dan KA Cut Meutia relasi Krueng Mane β Krueng Geukeuh PP sebanyak 2.795 penumpang.
As'ad mengatakan selama periode 17 hari tersebut, 3 stasiun dengan jumlah keberangkatan penumpang tertinggi adalah Stasiun Medan dengan 61.716 penumpang, disusul Stasiun Rantau Prapat sebanyak 16.613 penumpang, dan Stasiun Kisaran sebanyak 16.197 penumpang.
Sementara 3 stasiun kedatangan dengan volume penumpang tertinggi yaitu Stasiun Medan sebanyak 54.712 penumpang, Stasiun Rantau Prapat sebanyak 19.360 penumpang, dan Stasiun Kisaran sebanyak 18.090 penumpang.
"Kami mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk tidak datang mepet ke stasiun. Datang lebih awal akan memberi waktu yang cukup untuk proses pemeriksaan tiket dan barang bawaan, sekaligus menghindari antrian yang mungkin terjadi saat arus balik sedang padat," katanya.
As'ad juga mengimbau kepada calon penumpang, khususnya keberangkatan Stasiun Medan untuk menggunakan layanan Face Recognition Boarding Gate.
"Keunggulannya, penumpang tidak perlu lagi menunjukkan tiket dan ID card, sehingga proses boarding lebih cepat dan praktis," pungkasnya.
(astj/astj)











































