Gempa M7,7 di Myanmar menimbulkan korban jiwa lebih dari 3.000 orang. Jumlah korban terus meningkat hingga kini tercatat 3.085 orang. Selain korban tewas 321 orang masih hilang dan 4.715 orang terluka.
Dilansir detikNews dari AFP, Kamis (3/4/2025), juru bicara junta militer Myanmar menyebut ada 3.085 korban tewas. Belum ada penjelasan detail di mana wilayah mana jumlah korban terbanyak. Junta militer juga telah mengumumkan gencatan senjata sementara dengan kelompok antimiliter guna mempercepat penyaluran bantuan kepada para korban gempa.
Kelompok pemberontak juga sudah mengumumkan gencatan senjata lebih dulu. Perang saudara di Myanmar terjadi sejak kudeta militer pada 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gempa M 7,7 yang terjadi Jumat (28/3). Gempa itu meratakan bangunan-bangunan di Myanmar. Situasi semakin parah saat ratusan orang berebut bantuan makanan di Sagaing, kota yang paling dekat dengan pusat gempa.
Para relawan membagikan air, beras, minyak goreng, dan perlengkapan dasar lainnya kepada korban namun mereka berebut karena khawatir tak dapat jatah makanan.
"Saya belum pernah mengantre untuk mendapatkan makanan seperti ini sebelumnya. Saya tidak bisa mengungkapkan betapa khawatirnya saya. Saya tidak tahu harus berkata apa," kata seorang warga, Cho Cho Mar (35) sambil menggendong bayinya dan menggenggam bungkus kopi instan serta obat nyamuk.
(nkm/nkm)