Penggunanya Tembus 1 Miliar, Pendiri Telegram Lontarkan Sindirkan ke Kompetitor

Penggunanya Tembus 1 Miliar, Pendiri Telegram Lontarkan Sindirkan ke Kompetitor

Virgina Maulita Putri - detikSumut
Jumat, 21 Mar 2025 20:00 WIB
pavel durov
Foto: Pendiri Telegram Pavel Durov. (Instagram @durov)
Jakarta -

Pendiri Telegram Pavel Durov mengumumkan kini memiliki satu miliar pengguna aktif aplikasi perpesanan tersebut. Dalam pengumumannya, Durov turut lontarkan sindiran untuk WhatsApp, kompetitor terbesarnya.

Dilansir detikInet, pengguna Telegram naik dari 950 juta pengguna aktif bulanan pada Juli 2024. Telegram kini menjadi aplikasi perpesanan terbesar kedua di dunia setelah WhatsApp, dan Durov memiliki beberapa komentar menohok tentang aplikasi milik Meta tersebut.

"Di depan kami berdiri WhatsApp - imitasi Telegram yang murah dan sudah tidak relevan lagi," kata Durov dalam postingan di channel Telegram pribadinya, seperti dikutip dari TechCrunch, Kamis (20/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama bertahun-tahun mereka berusaha mati-matian meniru inovasi kami sambil menghabiskan miliaran dolar untuk lobi dan kampanye PR untuk memperlambat kami. Mereka gagal. Telegram tumbuh, menjadi perusahaan menguntungkan, dan - tidak seperti kompetitor kami - mempertahankan independensinya," imbuhnya.

Lebih lanjut,, Durov menambahkan engagement pengguna Telegram turut meningkat. Rata-rata pengguna Telegram membuka aplikasi 21 kali dalam sehari dan menghabiskan 41 menit setiap hari di aplikasi perpesanan tersebut.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 2024, Telegram juga berhasil mencatat laba sebesar USD 547 juta. Durov telah mengumumkan profitabilitas Telegram pada Desember lalu, namun saat itu ia tidak mengungkap angkanya.

Saat ini WhatsApp masih menjadi aplikasi berkirim pesan nomor satu di dunia dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan. Kedua aplikasi ini juga bersaing untuk mendapatkan perhatian bisnis dan kreator lewat sejumlah fitur seperti akun bisnis dan channel.

Selain WhatsApp, Telegram juga bersaing dengan WeChat yang memiliki 1,3 miliar pengguna aktif per tahun 2024. Namun sebagian besar pengguna WeChat berada di China.

Durov saat ini sedang menghadapi investigasi di Prancis terkait dengan tuduhan memfasilitasi tindakan kriminal yang terjadi di Telegram, seperti penipuan, transaksi ilegal, dan menyebarkan konten pornografi anak.

Ia sempat menghabiskan beberapa hari dalam tahanan polisi pada Agustus 2024 sebelum dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar USD 5,6 juta. Pria berusia 40 tahun ini sempat dilarang meninggalkan Prancis, namun belum lama ini larangan itu dicabut sementara dari 15 Maret sampai 7 April, dan Durov saat ini kembali ke rumahnya di Dubai.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads