Sejumlah bangunan di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut) rusak usai diguncang gempa kembar. Termasuk, ada sejumlah sekolah yang juga mengalami kerusakan.
Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing memerinci sekolah-sekolah yang rusak itu, di antaranya satu SD Negeri di Kecamatan Pahae Jae dan satu SD Negeri di Kecamatan Pahae Julu. Saat ini, pihaknya masih terus mendata kerusakan-kerusakan akibat gempa tersebut.
"Jadi, penambahan data kerusakan yaitu 1 SD Negeri di Pahae Jae dan 1 SD Negeri di Pahae Julu," kata Walpon, Rabu (19/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk korban luka akibat peristiwa itu, Walpon menyebut korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Korban luka saat ini masih di rawat di RS Tarutung," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah rumah warga dan fasilitas umum di Tapanuli Utara rusak akibat gempa yang terjadi pada Selasa (18/3). Peristiwa gempa itu mengakibatkan 1 warga meninggal dunia setelah rumahnya tertimpa material longsor. Gempa awal berkekuatan M5,5 dan M5,6 terjadi pada pukul 05.22 WIB.
"Akibat gempa, sejumlah fasilitas umum dan perumahan warga mengalami kerusakan," ungkap Walpon, Selasa.
"Beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan di Kecamatan Pahae Jae Taput yaitu kantor Kepala Desa Pardomuan Nainggolan, bengkel milik Septi Nainggolan, Jembatan Siria-ria Desa Siopat Bahal, Jalinsum mengalami keretakan tepatnya di Desa Silangkitang, Indomaret pasar Sarulla serta tiang listrik roboh," lanjutnya.
Walpon menyebut akibat gempa tersebut menyebabkan 1 korban meninggal, yakni Kartini Manalu dan korban luka bernama Hulman Hutabarat. Keduanya merupakan suami istri.
Saat kejadian, keduanya tengah tertidur, sehingga tidak menyadari tebing di dekat rumahnya longsor dan menimpa rumah mereka.
(dhm/dhm)