Tunda bayar mencapai Rp 2,2 triliun di Provinsi Riau membuat Gubernur Abdul Wahid pusing tujuh keliling. Bahkan, Wahid mengaku tidak tahu mencari uang dari mana untuk menutupi.
Tunda bayar Rp 2,2 triliun itu terungkap saat rapat bersama Forum Konsultasi Publik RPJMD Provinsi Riau, 12 Maret lalu yang disiarkan secara live. Abdul Wahid mengaku belum pernah menemukan ada tunda bayar triliunan.
"Saya belum pernah menemukan ada tunda bayar Rp 2,2 triliun, belum pernah. Paling ada Rp 200 miliar, Rp 250 miliar," kata Wahid seperti dilihat detikSumut, Senin (17/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan Wahid mengungkap tunda bayar triliunan itu belum pernah ada dalam sejarah berdirinya Provinsi Riau. Sehingga hal itu membuatnya pusing tujuh keliling.
"Belum pernah sejarah sepanjang Provinsi Riau. Ini membuat kepala saya pusing tujuh keliling, mencari duitnya dari mana ini," kata Wahid.
Tak sampai di situ, Wahid mengaku sudah membuka semua lembar kerja masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Dibuat tidak ada kegiatan pun selama tahun 2025, disebut tidak cukup untuk menutupi tunda bayar.
"Saya kemarin sudah buka lembar kerja teman-teman OPD. Dinolkan pun kegiatan tahun ini tidak cukup membiayai tunda bayar," kata Wahid.
Ketua PKB Riau itu mengaku akan mencari solusi menyelesaikan tunda bayar. Salah satunya mempertimbangkan pemotongan tunjangan terhadap 21 ribu ASN di Pemprov Riau.
Sebab, akibat memikirkan tunda bayar Rp 2,2 triliun membuatnya tak bisa tidur. Itu juga karena sangat gentingnya keuangan yang ada di Pemprov Riau.
Wahid mengaku akan mengambil terobosan demi menuntaskan tunda bayar. Sehingga tunda bayar tak berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
"Biar kebijakan saya tidak populer tidak ada masalah, yang penting persoalan selesai. Saya sebagai pemimpin harus tegas dan berani bertanggungjawab," kata Wahid.
(ras/mjy)