4 Kapal Bawa Migran Tenggelam di Laut Yaman-Djibouti, 1 Orang Tewas-180 Hilang

Internasional

4 Kapal Bawa Migran Tenggelam di Laut Yaman-Djibouti, 1 Orang Tewas-180 Hilang

Tim detikNews - detikSumut
Sabtu, 08 Mar 2025 12:00 WIB
Ilustrasi kapal tenggelam atau kecelakaan kapal(Dok detikcom)
Foto: Ilustrasi kapal tenggelam (Dok detikcom)
Jakarta -

Empat kapal angkut migran dilaporkan tenggelam di lepas pantai Djibouti dan Yaman. Akibat dari peristiwa tersebut, 1 orang tewas dan lebih dari 180 orang hilang.

Dilansir detikNews dari AFP, Jumat (7/3/2025), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan peristiwa kapal tenggelam ini terjadi pada Kamis (6/3) malam.

"Lebih dari 180 migran hilang setelah empat kapal tenggelam tadi malam di lepas pantai Djibouti dan Yaman," kata IOM kepada AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala misi negara IOM, Abdusattor Esoev mengatakan kapal pertama diyakini membawa sedikitnya 30 orang dan kapal kedua ditumpangi sekitar 150 orang. Para korban hilang di lepas pantai Yaman.

"Kita berbicara tentang 186 orang yang mungkin sayangnya telah tewas di laut," ucap Esoev.

ADVERTISEMENT

Esoev mengatakan mayoritas orang-orang yang berada di atas kapal diyakini sebagai migran Ethiopia dan lima orang diduga sebagai awak kapal Yaman. Menurutnya, setidaknya 57 orang dari kedua kapal adalah perempuan.

"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mencari tahu apakah kami dapat menemukan korban selamat, tetapi saya khawatir kami mungkin tidak akan menemukan satu pun," ujarnya.

Sementara itu, dua kapal lainnya terbalik karena angin kencang di lepas pantai Djibouti. Esoev mengatakan satu orang dilaporkan tewas dan sisanya selamat.

"Satu atau dua migran dilaporkan kehilangan nyawa, tetapi sisanya berhasil diselamatkan," kata Esoev, tanpa memberikan keterangan lebih rinci.

Esoev menyebut bahwa rekan-rekannya di IOM di Djibouti membantu mereka yang telah diselamatkan.

"Jumlah orang yang tiba di Yaman dari Ethiopia dan Djibouti sayangnya tidak berkurang," kata Esoev.

Dia menambahkan banyak migran yang menempuh rute tersebut berasal dari wilayah Tigray di utara Ethiopia, yang dilanda perang antara tahun 2020 dan 2022.




(dhm/dhm)


Hide Ads