Tahukah kamu apa arti iftar dan Takjil? Istilah iftar menjadi salah satu istilah yang paling sering digunakan saat bulan Ramadhan. Tidak jarang, istilah ini disamakan dengan kata "takjil". Padahal, keduanya memiliki makna yang berbeda.
Lantas, apa sebenarnya arti iftar? Dan apa perbedaan antara iftar dan takjil? Untuk memahami lebih dalam, simak penjelasan berikut ini.
Iftar Artinya Berbuka Puasa
Iftar merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab dan telah diserap dalam bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iftar berarti "hal berbuka puasa".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara etimologi, kata iftar berasal dari bahasa Arab ifṭār yang berarti "buka puasa", yang berakar dari kata afṭara yang bermakna "berbuka puasa", dan dari faṭara yang berarti "membatalkan puasa". Dengan demikian, iftar merujuk pada aktivitas berbuka puasa, yakni saat seseorang mengakhiri puasanya ketika matahari terbenam atau waktu magrib tiba.
Ini menjadi momen penting dalam ibadah puasa karena menandakan selesainya kewajiban menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang membatalkan puasa sepanjang hari.
Perbedaan Iftar dan Takjil
Meskipun sering dianggap memiliki arti yang sama, iftar dan takjil sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Takjil juga berasal dari bahasa Arab, tetapi memiliki arti yang lebih spesifik.
Menurut KBBI, takjil berarti "mempercepat (dalam berbuka puasa)". Secara etimologi, kata takjil berasal dari bahasa Arab ta'jīl yang berarti "penyegeraan", dari kata 'ajjala yang berarti "menyegerakan", dan dari 'ajila yang berarti "bersegera".
Mengutip Balai Bahasa Provinsi Aceh, istilah takjil dalam bahasa Indonesia diserap sebagai verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Sebagai verba, takjil berarti perbuatan menyegerakan berbuka puasa. Sementara sebagai nomina, takjil merujuk pada makanan atau minuman ringan yang dikonsumsi untuk membatalkan puasa sebelum makan besar.
Dengan demikian, perbedaan utama antara iftar dan takjil adalah:
· Iftar berarti berbuka puasa secara umum.
· Takjil berarti menyegerakan berbuka puasa atau makanan ringan yang dikonsumsi saat berbuka.
Tradisi Iftar dan Takjil di Bulan Ramadhan
Di Indonesia, iftar dan takjil menjadi bagian dari tradisi khas selama bulan Ramadhan. Banyak masyarakat yang mengadakan buka puasa bersama (iftar jama'i) dengan keluarga, teman, atau kolega. Kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk kebersamaan, tetapi juga sarana mempererat tali silaturahmi.
Selain itu, ada tradisi berbagi takjil, yaitu memberikan makanan atau minuman ringan kepada mereka yang sedang berpuasa, terutama bagi mereka yang masih dalam perjalanan atau kurang mampu. Kegiatan ini sering dilakukan oleh komunitas, masjid, maupun individu yang ingin berbagi kebaikan selama Ramadhan.
Biasanya, menjelang waktu berbuka, masyarakat juga melakukan ngabuburit, yaitu kegiatan menunggu azan magrib. Ngabuburit bisa diisi dengan berbagai aktivitas seperti berjalan-jalan, berburu takjil, atau mengikuti kajian keagamaan.
Doa Berbuka Puasa Ramadhan
Melansir laman NU Online, berikut adalah bacaan doa berbuka puasa yang dapat diamalkan:
Arab: اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Latin: Allahummalakasumtu wabika aamantu wa'alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin.
Artinya: "Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki serta kasih sayang-Mu aku berbuka."
Nah, itulah arti dari iftar dan takjil. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan detikers selama menjalani ibadah puasa. Selamat menjalankan Ramadhan dengan penuh keberkahan!
detikSumut menghadirkan program Kultum Ramadan dengan topik menarik seputar Ramadan. detikers dapat menyaksikan melalui website, Instagram, TikTok, dan Facebook detikSumut yang tayang pukul 17.45 WIB.
(dhm/dhm)