Kanwil Kemenag Aceh akan melakukan pemantauan hilal sore ini di enam lokasi. Tim Falakiyah menyebutkan posisi hilal di sebagian Tanah Rencong sudah memenuhi kriteria Imkanurukyat MABIMS.
Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Provinsi Aceh Alfirdaus Putra mengatakan, hilal sore hari di tanggal 29 Syaban 1446 H sudah di atas ufuk dengan data di markaz Lhoknga, Aceh Besar pada posisi 4,67 derajat di atas ufuk dan elongasi 6,4 derajat geosentris. Untuk wilayah Indonesia, tinggi hilal sudah semuanya di atas 3 derajat namun syarat elongasi geosentris hanya terpenuhi untuk wilayah Banda Aceh, Aceh Besar dan sabang.
Menurutnya, syarat imkanurrukyat MABIMS (forum kerja sama Menteri Agama dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) adalah tinggi 3 derajat dan elongasi geosentris 6,4 derajat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi tinggi hilal sudah memenuhi kriteria di seluruh wilayah Indonesia, tetapi elongasi minimal hanya terpenuhi di sebagian tempat di Aceh sedangkan wilayah lainnya dari Sumatera Utara hingga ke Papua masih di bawah kriteria elongasi 6,4 derajat," kata Alfirdaus kepada wartawan, Jumat (28/2/2025).
Bila merujuk data tersebut, kata Alfirdaus, sebagian wilayah Aceh sudah memenuhi kriteria Imkanurukyat MABIMS. Secara kriteria imkanrukyat, 1 Ramadan disebut kemungkinan jatuh pada 1 Maret 2025.
"Sedangkan bagi yang menggunakan rukyatul hilal murni, menunggu hasil rukyatul hilal sore ini apakah hilal teramati atau tidak. Keputusan final tetap sebagaimana hasil sidang isbat Kemenag Republik Indonesia," jelas Alfirdaus.
Alfirdaus menyebutkan, Sidang istbat Kemenag RI akan menunggu hasil rukyatul hilal di Aceh. Sidang istbat akan digelar nanti sekitar pukul 19.00-19.30 WIB.
"Keputusan sidang isbat tergantung pada hasil musyawarah anggota sidang isbat Kemenag terhadap kondisi imkanrukyat yang sudah terpenuhi di sebagian wilayah Indonesia dan hasil laporan rukyatul hilal hari ini," ujar Alfirdaus.
Pemantauan hilal di Aceh dilakukan di Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang Lhoknga, Tugu 0 KM Kota Sabang, Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas Lhokseumawe, Pantai Lhokgeulumpang Setia bakti Aceh Jaya, POB Suak Geudubang Aceh Barat, Pantai Nancala Teupah Barat Simeulue, serta beberapa lokasi rukyat masyarakat secara mandiri lainnya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menyebutkan awal Ramadan 1446 Hijriah memiliki kemungkinan besar dilaksanakan secara serentak bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Sidang isbat akan digelar pada petang hari ini.
"Kemungkinan besarnya (awal Ramadan) itu bisa sama," kata Nasaruddin dilansir Antara, Jumat (28/2/2025).
Nasaruddin, yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, menjelaskan kemungkinan awal Ramadan dilaksanakan secara serentak karena sementara ini pantauan hilal berada pada posisi 2,5-4 derajat.
Hal ini sesuai dengan metode hisab yang dilakukan oleh Muhammadiyah, di mana sebelumnya pihak Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025.
"Insyaallah Idul Fitrinya juga diharapkan sama juga, karena pada waktu diperkirakan itu masih nol, minus ya (derajat hilalnya)," ujar dia.
(agse/dhm)