Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menginstruksikan kadernya yang dilantik menjadi kepala daerah menunda ikut retret di Akmil Magelang, Jawa Tengah. Meski begitu, PDIP menegaskan hubungan mereka dengan Presiden Prabowo Subianto baik-baik saja.
Jubir PDIP Ahmad Basarah awalnya menjelaskan soal sejumlah kepala daerah dari PDIP yang belum hadir di acara retret. Basarah mengatakan hal itu tidak lantas membuat PDIP tidak mendukung pemerintahan Prabowo.
"Posisi PDI Perjuangan sampai dengan hari ini kita tidak merasa memiliki persoalan dengan Presiden Prabowo Subianto," ujarnya dikutip detikNews, Selasa (25/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, Megawati dan Prabowo memiliki riwayat hubungan yang panjang. Karena itu Basarah meyakini hubungan keduanya masih baik-baik saja sampai hari ini.
"Bu Mega dalam berbagai kesempatan sering memberikan penjelasan dan penegasan bahwa beliau mempunyai hubungan pribadinya yang sangat panjang dan sangat baik dan itu menjadi dasar beliau untuk terus menjalin komunikasi satu sama lain di antara mereka berdua," tutur Basarah.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani sebelumnya mengungkap hubungan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto. Sikap Megawati menjadi sorotan lantaran meminta kepala daerah kader PDIP menunda menghadiri retret di Akmil, Magelang.
Sejumlah kepala daerah kader partai berkepala banteng tak hadir dalam rangkaian retret yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu. Meski begitu, Muzani meyakini hubungan Gerindra dan PDIP tetap baik.
"Saya kira nggak. Saya kira hubungannya baik," ujar Muzani di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/5).
Para kepala daerah PDIP sempat menunda retret karena instruksi Megawati Soekarnoputri. Instruksi ini keluar setelah penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK terkait kasus Harun Masiku.
Muzani menyatakan hubungan Prabowo dan Megawati juga akan tetap baik terlepas dari dinamika yang terjadi saat ini.
"Setahu saya baik. Baik," imbuhnya.
(astj/astj)