Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.3.8.1/2409 tentang Kegiatan Ramadhan Tahun 1446 H. Dalam SE itu diatur jadwal siswa sekolah serta program yang harus diikuti.
Dalam surat edaran tertanggal 17 Februari, Disdik Aceh menetapkan serangkaian kegiatan bagi peserta didik. Pada 27-28 Februari serta 3, 4, dan 5 Maret 2025, siswa akan menjalani pembelajaran mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat dengan tugas yang diberikan oleh sekolah.
"Salah satu tugas unik yang diberikan adalah menulis esai bertajuk 'Resolusi Aku Selama Ramadhan 1446 H' dengan panjang 500-750 kata. Tugas ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk merenungkan tujuan pribadi mereka selama bulan penuh berkah ini," kata Kepala Disdik Aceh Marthunis dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswa mulai aktif lagi belajar di sekolah mulai 6 hingga 25 Maret. Pelajar akan mendapatkan program khusus untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan yaitu bagi siswa muslim mengikuti kegiatan seperti tadarus Al-qur'an, pesantren kilat, dan kajian keislaman akan digelar.
Sementara itu, siswa non-muslim diminta mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan keyakinan masing-masing, serta menciptakan harmoni dan toleransi dalam lingkungan sekolah.
Marthunis menjelaskan, jam belajar mengajar selama Ramadan mengalami penyesuaian. Sekolah akan dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir menjelang waktu Dhuhur pada hari Senin hingga Sabtu. Khusus hari Jumat, kegiatan belajar akan berakhir lebih awal yaitu pukul 11.00 WIB.
"Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa dan guru untuk lebih fokus pada ibadah," jelas Marthunis.
Selama Ramadan, Marthunis berharap orang tua aktif membimbing anak-anak mereka. "Baik dalam pembelajaran mandiri maupun kegiatan keagamaan. Ini adalah momen penting untuk memperkuat ikatan keluarga dan nilai-nilai spiritual," jelasnya.
Lewat kebijakan itu, kata Marthunis, pihaknya berharap dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif sekaligus memperkuat karakter dan spiritualitas peserta didik di seluruh Aceh.
"Ramadan 1446 Hijriah diharapkan dapat menjadi momen yang penuh berkah, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi civitas pendidikan di Aceh," ujar mantan Pj Bupati Aceh Singkil itu.
Menurutnya, Dinas Pendidikan Aceh menegaskan komitmennya dalam mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Marthunis mengingatkan seluruh pihak untuk menghindari praktik-praktik yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan selama Ramadhan ini berjalan dengan transparan dan akuntabel," tegasnya.
(agse/dhm)