Ratusan Mahasiswa Demo di DPRD Sumbar, Soroti Kepemimpinan Prabowo-Gibran

Sumatera Barat

Ratusan Mahasiswa Demo di DPRD Sumbar, Soroti Kepemimpinan Prabowo-Gibran

M Afdal Afrianto - detikSumut
Selasa, 18 Feb 2025 17:41 WIB
Foto: Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumbar (M. Afdal Afrianto/detikSumut).
Foto: Foto: Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumbar (M. Afdal Afrianto/detikSumut).
Padang -

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam gerakan "Kekacauan 100 Hari Prabowo-Gibran, Indonesia Gelap" memadati Gedung DPRD Sumatera Barat (Sumbar) di Jalan S Parman, Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.

Mereka menggelar aksi damai untuk menyampaikan kritik terhadap kebijakan dan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam 100 hari pertama pemerintahan mereka.

Pantauan detikSumut di lokasi, Selasa (18/2/2025), massa tiba sekitar pukul 15.06 WIB dengan mengenakan beberapa almamater kampus di Kota Padang dan membawa spanduk serta poster berisi sejumlah kritik tajam.

Poster-poster tersebut bertuliskan "Gibran Gabut, Ehh Siwowo Malah Ngebut", "1 Anak Sarapan, 1 Keluarga Kelaparan", "Kabinet Gemuk, Rakyat Kurus", dan "Hentikan Pemangkasan Anggaran Pendidikan".

Setibanya di depan Gedung DPRD Sumbar, perwakilan mahasiswa bergantian menyampaikan orasi. Mereka mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah, terutama terkait dengan efisiensi anggaran dan program-program unggulan pemerintah.

"Katanya efisiensi anggaran, tapi staf khusus terus bertambah," kata Presiden Mahasiswa UNP, Prima Yoga, dalam orasinya. Pernyataan ini disambut sorakan keras dari massa aksi yang hadir.

Lebih lanjut, Yoga menyoroti program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menurutnya belum tepat sasaran. Ia menilai program ini hanya memboroskan anggaran dan disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.

"Katanya efisiensi untuk makan bergizi gratis. Tapi kenyataannya, program MBG ini justru menghabiskan anggaran dan tidak tepat sasaran. Program ini menghabiskan dana yang seharusnya digunakan untuk hal yang lebih penting. Bahkan, yang kaya pun mendapat manfaat dari program ini, padahal seharusnya siswa dari keluarga mampu bisa dibiayai oleh orang tuanya," ujar Yoga.

Ia juga mengungkapkan adanya perbedaan besar antara dana yang disalurkan dari pusat dan yang diterima daerah. "Dana untuk MBG
disiapkan Rp 15 ribu, namun yang sampai ke daerah hanya Rp 7 ribu," tambahnya, yang disambut dengan teriakan 'betul' dari massa.

Sementara itu, massa aksi juga melakukan pemblokiran Jalan S Parman, menyebabkan pengendara terpaksa mencari jalur alternatif.

Selain itu, beberapa kali, massa aksi berusaha memasuki gedung DPRD dengan cara mendorong pagar gedung. Namun mereka dihalangi oleh petugas kepolisian yang berjaga.

Hingga saat ini, massa aksi masih berada di luar gedung, dan pimpinan DPRD Sumbar belum menemui perwakilan mahasiswa untuk berdialog.




(nkm/nkm)


Hide Ads