Kemenag Aceh Siapkan 6 Tempat Pengamatan Hilal 1 Ramadan, Ini Lokasinya

Aceh

Kemenag Aceh Siapkan 6 Tempat Pengamatan Hilal 1 Ramadan, Ini Lokasinya

Agus Setyadi - detikSumut
Senin, 17 Feb 2025 15:01 WIB
Pengamatan hilal dilakukan serentak di Indonesia. Salah satu lokasi pengamatan hilal berada di Jakarta.
Foto: Ilustrasi. (Andhika Prasetia/detikcom)
Banda Aceh -

Kanwil Kemenag Aceh akan melakukan pengamatan rukyatul hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 M di enam lokasi. Salah satunya di Tugu 0 Kilometer Indonesia di Sabang.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari, mengatakan, pengamatan hilal bersamaan dengan sidat isbath yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar akan digelar Jumat (28/2) mendatang. Proses pengamatan akan dimulai setelah salat Ashar.

Pengamatan dilakukan di enam lokasi yakni Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang-Lhoknga, Aceh Besar; Tugu 0 Km-Kota Sabang; Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas-Lhokseumawe; Pantai Lhokgeulumpang Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya; POB Suak Geudubang Aceh Barat, dan Pantai Nancala Teupah Barat, Simeulue. Khusus di lokasi Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Kemenag menyiapkan enam teleskop astronomi dan pengamatan dapat disaksikan masyarakat umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemantauan menggunakan teleskop astronomi serta beberapa instrumen lainnya, dimulai setelah shalat Ashar pada Jumat, dan akan didahului dengan pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat dan ahli astronomi Aceh," kata Azhari dalam keterangannya, Senin (17/2/2025).

Menurutnya, hasil pengamatan akan disampaikan ke Menag untuk dibahas dalam sidang isbath. Setelah itu akan diumumkan hasil penetapan 1 Ramadan.

ADVERTISEMENT

"Pengumuman hasil pemantauan hilal akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama dalam sidang isbat, setelah menerima hasil rukyatul hilal seluruh Indonesia, maka diharapkan masyarakat menunggu penetapan awal bulan Ramadan 1446 H oleh pemerintah pada Jumat, 28 Februari sekitar pukul 19.30 WIB," jelas Azhari.

Azhari berharap jika nantinya muncul perbedaan dalam penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah, maka jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan antara umat Muslim di daerah Tanah Rencong serta jadikan perbedaan itu sebagai rahmah yang bermuarakan pada toleransi dalam pelaksanaan ibadah.

"Bila ada perbedaan, tetap saling menghargai dan menghormati, karena semua ada landasan masing-masing," ujarnya.

Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Alfirdaus Putra, mengatakan rukyat dilakukan oleh tim Kemenag dan beberapa tim dari ormas Islam maupun dayah/pesantren di seluruh Aceh.

Ia menjelaskan, pada saat rukyat nantinya ketinggian hilal berada 4,68 derajat di atas ufuk, dengan elongasi geosentrik bulan dan matahari sekitar 6,4 derajat serta elongasi toposentrik 5,4 derajat.

Lama hilal dapat dirukyat sekitar 22 menit setelah terbenam matahari, dengan cahaya bulan sudah 0,22 persen.

"Bagi yang ingin rukyat mandiri, dapat melihat ke barat dengan arah 263 derajat dengan ketinggian hilal 4,68 derajat ketika matahari terbenam, hingga 22 menit setelahnya," jelas Alfirdaus.




(agse/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads