Wanita di India Alami Sakit Telinga, Dokter Justru Lakukan Operasi Angkat Rahim

Wanita di India Alami Sakit Telinga, Dokter Justru Lakukan Operasi Angkat Rahim

Averus Kautsar - detikSumut
Kamis, 13 Feb 2025 03:00 WIB
Medical Team Performing Surgical Operation in Modern Operating Room
Foto: Ilustrasi. (Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff))
Jakarta -

Seorang pasien wanita di India diduga mengalami kesalahan penanganan medis saat berobat ke sebuah rumah sakit swasta di negara itu. Pasien yang memiliki masalah sakit telinga justru diangkat rahimnya oleh tim dokter lain melalui prosedur histerektomi.

Kesalahan penanganan medis itu berujung pada kemarahan publik. Hal itu membuat pemerintah Jammu dan Kashmir pada Kamis lalu menangguhkan dua dokter yang menangani pasien tersebut.

Dilansir detikHealth, keduanya dilarang melakukan praktik pribadi, dan pemerintahh juga menyegel ruang operasi di sebuah rumah sakit swasta akibat adanya dugaan kelalaian medis serius di Hakeem Sonaullah Hospital Sopore, distrik Baramulla, Kashmir utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Hindustan Times, Departemen Kesehatan dan Pendidikan Medis menangguhkan ginekolog Dr Anjum Nazir dan petugas medis Tariq Ahmad Dar setelah keduanya melakukan operasi tersebut pada 3 Februari 2025. Berita itu pun viral dan netizen India mendesak adanya tindakan dari pemerintah.

Menteri Kesehatan dan Pendidikan Medis Sakina Itoo mengatakan bahwa mereka telah mengambil tindakan terhadap kedua tenaga medis tersebut.

ADVERTISEMENT

"Telah memulai tindakan terhadap para dokter yang terlibat dalam insiden baru-baru ini di sebuah rumah sakit swasta, Sopore," katanya.

Saat ini proses penyelidikan sedang berjalan. Sekretaris Kesehatan Syed Abid Rasheed Shah mengatakan penangguhan para dokter tersebut dilakukan demi memastikan proses penyelidikan berjalan dengan adil.

Syed menuturkan penyelidikan ini juga dilakukan sambil menjaga integritas sistem perawatan kesehatan di India.

"Selain itu, diperintahkan bahwa dokter-dokter yang disebutkan di atas dilarang atau dikecualikan dari melakukan praktik pribadi dalam bentuk apa pun di seluruh wilayah Jammu & Kashmir," kata Syed.

"Ruang operasi akan tetap disegel hingga penyelidikan selesai," sambungnya.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads