Seorang wanita muda di Amerika Serikat didiagnosis mengidap kanker serviks stadium 4 meski baru berusia 21 tahun. Wantia bernama Jenna Anne Johnson ini mengetahui penyakit yang dia derita saat menjalani pemeriksaan pap smear rutin atau metode untuk mendeteksi kanker serviks pada Agustus 2024.
"Selama ini saya merasa sebagai wanita sehat berusia 21 tahun pada umumnya," kenang wanita bernama Jenna Anne Johnson melansir detikHealth, Rabu (5/2/2025).
"Saya marah kepada Tuhan, marah kepada dunia, dan marah kepada semua orang sehat yang tidak harus menunda hidup mereka," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir New York Post, Johnson awalnya diberi tahu bahwa dia memiliki tumor berukuran 45 sentimeter sehingga harus menjalani kemoterapi dan radiasi. Dia memulai perawatan pada November 2024 dan berharap hasil yang terbaik.
Human papillomavirus (HPV) menyebabkan lebih dari 90 persen kanker serviks. Namun, kanker yang dialami Johnson adalah salah satu dari sedikit yang bukan disebabkan HPV.
Kanker serviks bisa diobati jika ditemukan sejak dini, sehingga penting untuk mulai melakukan tes pap smear pada usia 21 tahun. Sekitar 4.000 wanita Amerika meninggal setiap tahun karena penyakit ini.
Namun, hasil pemindaian PET pada bulan Desember mengungkapkan bahwa kanker agresif Johnson telah menyebar ke lebih dari 12 kelenjar getah bening. Dia sekarang berada pada stadium 4, yang berarti kanker telah bergerak melampaui area panggul sehingga sangat sulit disembuhkan.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini.
(afb/afb)