Enam payung di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh diganti setelah hampir sembilan tahun pemakaian. Pemerintah Aceh juga merenovasi lantai marmer yang berada di bawah payung dengan total anggaran Rp 25 miliar.
Pantauan detikSumut, motif enam payung mirip di Masjid Nabawi, Madinah itu diganti dengan model baru. Warnanya perpaduan oranye dan kuning.
Peresmian pasca renovasi dilakukan Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA di halaman masjid, Jumat (31/1/2025). Keenam payung dibuka sehingga banyak pengunjung masjid yang berteduh di bawahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Safrizal mengatakan, kondisi payung yang dibangun pada 2016 lalu mengalami kerusakan karena umurnya sudah cukup lama sehingga perlu dilakukan rehab berat. Pemerintah Aceh mengganti membran hingga hidrolik untuk membuka payung.
"Ini pelaksanaan di tahun 2024 sudah selesai, namun ini belum tuntas seluruhnya karena masih ada enam payung lagi yang tidak efektif, sobek dan rusak yang ada di belakang," kata Safrizal kepada wartawan.
Pemerintah Aceh tahun ini akan memperbaiki enam payung lagi termasuk marmer dan toilet. Keberadaan payung tersebut mampu memikat wisatawan yang berkunjung ke Masjid Baiturrahman.
"Banyak orang di luar Aceh datang ke Aceh ingin melihat dan mempelajari tentang historisnya Masjid Raya Baiturahman, sekaligus menikmati keindahan. Rasanya sudah pantas kita memperbaiki berat ini keindahannya, sehingga daya tarik orang datang ke masjid, tidak saja melihat keindahannya, tapi ikut salat bersama-sama dengan jamaah Masjid Raya Baiturahman," jelasnya.
Menurutnya, anggaran yang dikucurkan Pemerintah Aceh tahun 2024 sebesar Rp 25 miliar untuk mengganti lantai marmer serta payung. Pihaknya akan mengajukan penganggaran Rp 25 miliar lagi untuk rehab enam payung hingga tempat wudhu.
"Kita akan perbaiki drainase-drainase serta penataan tempat wudhu sesuai dengan tatanan yang bagus, dan indah," ujarnya.
(astj/astj)