Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan mengungkap alasan tumpukan sampah di Pangkalan Kerinci. Rupanya tumpukan terjadi imbas akses jalan lintas timur (Jalintim) banjir sejak sepekan ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pelalawan, Eko Novitra mengungkap tumpukan terjadi imbas jalan di Pelalawan terendam banjir. Sehingga, kendaraan angkutan sampah di daerah itu tak bisa maksimal.
"Sampah menumpuk karena biasa 1 hari itu main 2 kali, pagi-siang dan siang-sore untuk angkutan seluruh Kota Pangkalan Kerinci. Ya ada 10 mobil atau 20 kali trip dalam sehari," kata Eko, Senin (27/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko mengakui karena banjir, truk angkutan tidak bisa maksimal. Bahkan, angkutan di Kota Pangkalan Kerinci sebagai ibu kota Kabupaten Pelalawan sempat berhenti dan tidak beroperasi.
Selain itu, lokasi TPS di daerah Kemang mewajibkan kendaraan melewati lokasi banjir. Eko mengaku tidak mungkin truk membuang sampah sembarangan.
"Kita sempat ada berhenti karena air tinggi, baru 2 atau 3 hari ini bisa jalan. TPA kita di Kemang sana, sampah kita angkut ke sana lewat KM 83 (lokasi banjir). Kan kita tidak bisa buang sembarangan sampah ini, jadi itu alasan sampah tertumpuk," kata Kadis.
Untuk itu, Eko memastikan angkutan akan kembali lancar jika air surut. Sebab, dalam sehari kini kendaraan hanya bisa berjalan sekali dari biasanya 2 kali trip.
"Biasa aman, tak pernah ada tumpukan. Ya karena kondisi alam, kita tidak bisa karena yang berangkat pagi tadi saja belum balik malam ini ke Kerinci. Itu yang buat kendala. Insyaallah selama tidak ada banjir sampah aman karena ada 20 mobil atau 20 trip kita mainkan," katanya.
Sebelumnya tumpukan sampah memang terlihat di sepanjang jalan protokol di Kota Pangkalan Kerinci. Warga sekitar sempat mengeluhkan tumpukan sampah karena sudah lama tak diangkut.
Warga pun mengaku heran karena tidak seperti biasanya sampah sampai numpuk di TPS. Sehingga, warga minta pemerintah segera mengambil kebijakan mengatasi persoalan sampah.
(ras/dhm)