Wali Kota Medan Bobby Nasution meresmikan Underpass HM Yamin di persimpangan Jalan HM Yamin dan Jalan Jawa-Gaharu, Medan. Berikut rekayasa arus lalu lintas di sekitar underpass HM Yamin usai diresmikan.
Hal itu berdasarkan unggahan Dinas Perhubungan (Dishub) Medan di Instagram resminya. Dishub Medan kembali merekayasa lalu lintas usai underpass diresmikan.
"Rekayasa lalu lintas setelah pembangunan underpass simpang Jl HM Yamin dan Jl Jawa," demikian tertulis dalam unggahan yang dilihat, Kamis (16/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari denah yang dilihat, arus lalu lintas dari Jalan Jawa ke Jalan Gaharu bakal melalui terowongan underpass yang keluar di simpang Jalan Perintis Kemerdekaan. Arus lalu lintas dari Jalan HM Yamin bakal melewati bagian atas underpass lurus hingga di simpang Jalan Gudang/Jalan Stasiun Kereta Api.
Pengendara di Jalan HM Yamin juga bisa belok ke kanan ke arah Jalan Gaharu sebelum underpass. Namun tidak bisa belok kiri ke arah Jalan Jawa.
Arus lalu lintas di Jalan Timor yang selama pengerjaan underpass satu arah dari Jalan HM Yamin ke Jalan Perintis Kemerdekaan berubah. Arus lalu lintas di Jalan Timor bakal satu arah dari Jalan Perintis Kemerdekaan keluar ke Jalan HM Yamin.
Sebelumnya diberitakan, Bobby Nasution meresmikan underpass HM Yamin di persimpangan Jalan HM Yamin dan Jalan Jawa. Usai diresmikan, underpass tersebut langsung dibuka untuk pengendara.
"Sudah bisa dilewati, sudah bisa berfungsi," kata Bobby Nasution usai meresmikan Underpass HM Yamin, Rabu (15/1).
Bobby yakin jika keberadaan underpass ini dapat mengurangi kemacetan. Sebab di lokasi itu, terdapat perlintasan kereta api sebidang yang memiliki intensitas tinggi.
"Sesuai dengan fungsinya bisa mengurangi kemacetan karena ini sangat dekat dengan Stasiun Kereta Api Medan, ini ada perlintasan sejalan setiap 10 menit biasanya ditutup karena langsiran dari kereta biasanya macet di sini," ujarnya.
Pembangunan underpass ini disebut menjadi yang pertama yang menggunakan tenaga lokal mulai dari perencanaan hingga pengerjaan. Bobby menilai hal itu menunjukkan jika Medan dapat melakukan hal-hal yang besar.
"Ini underpass pertama yang memang didesain, dirancang, orang lokal kita dari Medan, pengerjaan juga dari lokal semua, ini salah satu menunjukkan bahwa kita di Medan ini mampu mengerjakan hal-hal yang besar sebenarnya," ucapnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Medan, Topan Obaja Putra Ginting menyebutkan jika anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 163 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Medan.
"Rp 163 miliar yang seluruhnya ditanggung oleh APBD Kota Medan melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi," kata Topan Obaja Putra Ginting.
Topan menuturkan jika pengerjaan underpass ini memakan waktu 16 bulan. Underpass HM Yamin memiliki panjang 426 meter dengan terowongan 26 meter dan panjang 10 meter.
"Secara struktur, underpass ini memiliki panjang 426 meter dengan panjang terowongannya itu sebesar 26 meter dan lebarnya 10 meter," tuturnya.
(dhm/dhm)