Kapal berbendera Malaysia, MT Silver Sincere mengalami kebocoran dan karam di perairan Karang Singa, Kepulauan Riau (Kepri). KN Tanjung Datu-301 milik Bakamla RI dan kapal KN Sarotama mengevakuasi 8 orang ABK kapal tersebut.
Komandan KN Tanjung Datu-301, Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko mengatakan awalnya pihaknya mendapat laporan dari Vessel Traffic Service (VTS) Batam pada Minggu (12/1) pukul 15.30 WIB. Kapal Berbendera Malaysia MT Silver Sincere mengalami kebocoran.
"Kami mendapatkan laporan Kapal MT Silver Sincere yang mengalami kebocoran dan miring kiri 15Β° di sekitar 5 NM Utara Pulau Bintan, Kepulauan Riau," kata Rudi dalam keterangannya, Senin (13/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudi mengatakan pihaknya langsung Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) beserta tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) untuk mendekati kapal tersebut. Saat perjalanan menuju lokasi kejadian tim terpaksa menepi sementara karena terkena cuaca buruk.
"Namun sangat disayangkan, pukul 17.00 WIB Tim VBSS yang telah tiba di jarak 10 NM mendapat kendala untuk melanjutkan pertolongan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi, sehingga memutuskan untuk mengapung di sekitaran Pulau Putri, Batam," ujarnya.
Tim Bakamla kembali melanjutkan perjalanan menuju lokasi kejadian pada pukul 21.54 WIB, saat cuaca mulai membaik. Kemudian para ABK kapal tersebut berhasil dievakuasi.
"Empat korban MT Silver Sincere berhasil evakuasi oleh Tim VBSS yang segera dibawa menuju kapal KN Tanjung Datu-301 di Batu Ampar dan empat lainnya di evakuasi di KN Sarotama yang juga berada di perairan tersebut," ujarnya m
"Setibanya Tim VBSS dan 4 ABK MT Silver Sincere pada pukul 23.00 WIB, segera dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan pengobatan lanjutan," ujarnya.
Dari data yang didapat, kapal MT Silver Sincere itu sedang memuat Waste Oil dengan total muatan sebanyak 1.113 KL. Kapal tersebut diketahui mengalami kebocoran pada pipa overboard scupper.
"Kebocoran pada pipa overboard scupper yang keropos di ruang mesin, sehingga air laut masuk ke ruang mesin dan menyebabkan banjir. Karena cuaca buruk dan gelombang tinggi, akhirnya semakin banyak air yang masuk ke ruang mesin dan menyebabkan kapal miring ke kiri dan situasi semakin memburuk hingga kapal tersebut tenggelam," ujarnya.
(dhm/dhm)